Bisnis.com, JAKARTA - Pendapatan pasar ponsel global turun 3 persen atau menjadi US$100 miliar (Rp1.554 triliun) pada kuartal III/2022 secara tahunan (year on year/y-o-y).
Berdasarkan riset terbaru dari Counterpoint’s Market Monitor Service, meskipun adanya penurunan pendapatan, pasar ponsel mencatatkan pertumbuhan sebesar 10 persen y-o-y pada harga jual rata-rata (average selling price/ASP).
Pertumbuhan ini disokong ketahanan segmen ponsel premium yang lebih tahan dengan ketidakpastian ekonomi saat ini. Selain itu ada juga kontribusi dari penjualan ponsel 5G, yang harganya lima kali lipat dari rata-rata ponsel non-5G.
Hal ini menambah pertumbuhan ASP dan pendapatan. Adapun dalam pengiriman, pasar ponsel secara keseluruhan mengalami penurunan 12 persen y-o-y selama kuartal III/2002.
Analis Senior Counterpoint Harmeet Singh Walia mengatakan pendapatan ponsel 5G mencapai US$80 miliar atau merupakan rekor tertinggi saat ini. Ponsel 5G pun berkontribusi 80 persen dari pendapatan pasar ponsel secara global.
Penjualan ponsel 5G pun pada kuartal III/2022 naik 69 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun, kontribusi pendapatan ponsel LTE pada kuartal ini turun 10 persen menjadi US$19 miliar.
Berdasarkan data Counterpoint, pergeseran ponsel dari 4G ke 5G ini dipimpin oleh Apple, yang menghasilkan lebih dari setengah dari seluruh pendapatan ponsel 5G. Hal ini dikarenakan 95 persen ponsel Apple mendukung 5G.
Apple melihat pertumbuhan pendapatan 10 persen y-o-y dan pertumbuhan ASP 7 persen y-o-y pada kuartal III/2022 dan berkontribusi pada peningkatan ASP ponsel global secara keseluruhan. Pada kuartal ini, Apple meraih 42 persen pangsa pasar ponsel ponsel
"Ini sebagian berkat peluncuran seri iPhone 14 serta model Pro, terutama dari generasi sebelumnya, berjalan dengan baik,” ujar Harmeet dalam siaran pers, Senin (26/12/2022)
Di posisi kedua, diisi oleh Samsung, produsen teknologi asal Korea Selatan. Samsung mencatatkan peningkatan ASP yang relatif sederhana sebesar 2 persen y-o-y pada kuartal III/2022.
Counterpoint pun melihat meskipun pengiriman ponsel seri Flip dan Fold premiumnya hampir dua kali lipat pada periode yang sama serta adanya 27 persen y-o-y pertumbuhan pendapatan ponsel 5G-nya.
Pertumbuhan ponsel ASP pun lebih rendah. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran fokus dari seri S22 yang lebih sukses ke seri lipat yang masih akan datang. Akibatnya, pendapatan headset Samsung turun 4 persen y-o-y di kuartal III.
Di Posisi ketiga saat ini diisi oleh Xiaomi, produsen teknologi asal China ini mengalami pertumbuhan 4 persen di pasar ponsel. Pertumbuhan ini sebagian besar dikontribusikan oleh ponsel dengan dan rentang harga rendah hingga menengah.
Pangsa pengiriman dari kisaran harga di atas US$300 turun mendekati 1,5 persen. Namun, ada perubahan signifikan dari kisaran harga di bawah US$200 menjadi US$200-US $299. Akibatnya, ASP Xiaomi tumbuh 14 persen pada kuartal III/2022.
Sebaliknya, OPPO, produsen teknologi asal China mengalami ASP serta penurunan pendapatan masing-masing sebesar 5 persen dan 27 persen y-o-y. Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh penurunan pengiriman OPPO di China yang saat ini dilanda Covid-19, pengiriman inipun berkontribusi lebih dari 40 persen dari total pengapalan pada kuartal III/2022.