Bisnis.com, JAKARTA - Xiaomi, produsen teknologi asal China dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran terhadap karyawannya.
Dilansir dari TechNode, Selasa (20/12/2022) PHK ini pun akan menyasar ke divisi ponsel dan internet. Berdasarkan informasi dari karyawan Xiaomi, beberapa outlet atau unit di China sudah mulai melakukan pengurangan staf sebanyak 75 persen.
Divisi internet Xiaomi saat ini sudah mengalami penurunan jumlah karyawan sebesar 40 persen. Perusahaan menawarkan paket kompensasi "N+2" kepada karyawan yang terdampak, N merupakan jumlah tahun karyawan yang sudah bekerja di Xiaomi.
Artinya, jika karyawan sudah bekerja selama 1 tahun akan mendapatkan kompensasi sebanyak 1+2. Adapun, Xiaomi saat ini enggan memberikan tanggapan kepada TechNode.
Lebih lanjut, pada kuartal III/2022 Xiaomi mencatatkan penurunan pendapatan yang signifikan hingga 10 persen. Dilansir dari GSMArena, Minggu (27/11/2022) pendapatan Xiaomi pada kuartal III/2022 hanya sebesar 70,5 miliar yuan atau senilai Rp154 triliun.
Pendapatan tersebut sebanyak 50,5 persen berasal dari penjualan di luar negeri. Pendapatan tersebut turun 10 persen dibandingkan Xiaomi pada periode yang sama tahun lalu (yoy).
Bukan hanya pendapatan, laba bersih Xiaomi turun 59 persen year on year menjadi 2,1 miliar yuan (US$294 juta) atau setara Rp4,6 triliun.
Adapun, penurunan laba ini dikarenakan adanya investasi terbaru seperti electronic vehicle (EV) dan proyek lainnya yang dianggap akan membuahkan hasil di masa depan. Investasi itu pun senilai 829 juta yuan (US$116 juta) atau setara Rp1,8 triliun