Bisnis.com, JAKARTA - Pada 2023, akan muncul hujan meteor Eta Aquarid antara 15 April dan 27 Mei dan mencapai puncaknya pada 5-6 Mei.
Bill Cooke, pimpinan Meteoroid Environment Office di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Huntsville, Alabama mengatakan ledakan potensial akan disebabkan oleh partikel yang terlontar dari Komet Halley pada 390 SM.
Dia mengatakan hujan meteor Eta Aquarid dikategorikan sebagai hujan deras; paling baik dilihat dari belahan bumi selatan atau dekat khatulistiwa, meskipun orang-orang di beberapa garis lintang utara juga dapat mengamatinya.
Kecepatan maksimum bintang jatuh di langit cerah adalah sekitar 50 bintang per jam, menurut American Meteor Society. Meteor cepat ini melintasi langit dengan kecepatan sekitar 41 mil (66 kilometer) per detik.
Hujan meteor diberi nama sesuai dengan konstelasi asal meteor tersebut. Dari perspektif Bumi, Eta Aquarids tampaknya berasal dari konstelasi Aquarius.
Anda dapat melihat Eta Aquarids terbaik di Belahan Bumi Selatan, di mana mereka adalah salah satu hujan paling deras tahun ini. Mereka juga dapat dilihat di utara khatulistiwa di mana pengamat dapat melihat sekitar 10 hingga 30 meteor per jam selama puncak hujan meteor.
Yang Anda butuhkan untuk menonton pertunjukan alam ini adalah cuaca langit yang gelap, tempat yang nyaman untuk ditonton, dan sedikit kesabaran.
Meskipun pancaran Eta Aquarids adalah konstelasi Aquarius, itu bukanlah sumber meteor. Jangan melihat langsung ke Aquarius untuk melihat meteor, karena akan terlihat di langit malam. Pastikan untuk mengalihkan pandangan Anda ke konstelasi terdekat karena meteor yang lebih dekat ke pancaran memiliki rangkaian yang lebih pendek dan lebih sulit dikenali. Jika Anda hanya melihat Aquarius, Anda mungkin melewatkan Eta Aquarids yang lebih spektakuler.
