Wamen BUMN Bicara Dampak Restrukturisasi Strategi Telkom (TLKM)

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 8 Desember 2022 | 11:09 WIB
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN meyakini restrukturisasi strategi PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) akan berdampak positif pada pertumbuhan fundamental Telkom. 

Pada tahun depan, emiten berkode saham TLKM, itu akan fokus pada menjalankan lima strategi bisnis yang telah disiapkan sejak 2020. 

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan ada tiga agenda besar Kementerian BUMN dalam mendukung transformasi digital Indonesia, antara lain membangun infrastruktur digital, mengakselerasi ekosistem digital dan menumbuhkembangkan talenta digital. 

Di tengah tekanan industri telekomunikasi yang sangat besar, lanjutnya, setiap negara melakukan penyesuaian model bisnis - seperti di India dan Amerika Serikat - termasuk Indonesia. 

“Selama dua tahun terakhir, Telkom melakukan restrukturisasi strategi dan beberapa perbaikan pada business model yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan,” kata Kartika dalam siaran pers, Kamis (8/12/2022).

Sementara itu Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan 2023 diprediksi menjadi tahun yang sangat menantang khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi.

Telkom menjawab tantangan tersebut dengan meneruskan langkah transformasi melalui ketiga pilar bisnis digital dan strategi utama Five Bold Moves yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, dan value creation.

“Pada 2 tahun pertama kami fokus pada membangun fundamental untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan agar lebih sehat. Kemudian 2 tahun berikutnya dimulai dari tahun ini (2022), Telkom mencanangkan Five Bold Moves,” kata Ririek. 

Lebih lanjut Ririek menyampaikan lima strategi utama perusahaan tersebut dari inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo. 

Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co. FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien. 

Inisiatif InfraCo merupakan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya network sharing demi mengoptimalkan potensi dan valuasi. Selanjutnya pada inisiatif Data Center Co, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi data center dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem. 

Dengan infrastruktur yang luas, data center yang tersebar di seluruh Indonesia dan customer base yang besar menjadi potensi kuat bagi Telkom untuk menjadi pemimpin di bisnis platform digital ini. 

“Dalam waktu dekat, Telkom akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan data center yang masih cukup besar dari pasar Singapura,” kata Ririek.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper