Bisnis.com, JAKARTA - Alpha JWC Ventures menilai besaran biaya operasional (operational expenditure/opex) menjadi salah satu penyebab perusahaan rintisan atau startup melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
SVP Value Creation Alpha JWC Ventures Ricky Chandra mengatakan anggaran yang dikeluarkan startup didominasi oleh opex yang mayoritas berasal dari gaji karyawan.
"[Pengeluaran] paling besar itu dari opex yang mayoritas dari gaji karyawannya," ujar Ricky dalam acara Peluncuran Growth & Scale Talent Playbook di Asia Tenggara, Jumat (2/12/2022).
Dia menjelaskan opex bisa juga berasal dari pembiayaan pemasaran dan penjualan. Namun, jika biaya keduanya bisa dikurangi bakal menghambat pertumbuhan startup.
Menurutnya, terdapat beberapa startup suka melakukan percobaan bisnis baru, tetapi tidak semua usahanya berhasil. Dengan demikian, kegagalan tersebut membuat startup cenderung menempuh langkah PHK karyawan untuk melakukan efisiensi kembali.
"[Langkah PHK terpaksa dilakukan] karena tidak mungkin mereka makan gaji buta," jelasnya.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai perusahaan teknologi termasuk startup yang melakukan efisiensi tidak mudah menempuh upaya PHK karyawan.
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun tercatat sudah lebih dari 20 perusahaan teknologi dan startup melakukan PHK, termasuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan dengan adanya badai di industri teknologi terlebih startup, trend PHK diperkirakan akan meningkat. Para startup maupun perusahaan teknologi diimbau untuk tidak gampang melakukan PHK dan melakukan efisiensi.
"Efisiensi bukan layoff [PHK], tolong dicari betul-betul [solusi], tetapi jangan sampai jangan terlalu mudah melakukan layoff," ujar Johnny, Kamis (1/12/2022).
Dia melanjutkan startup sebaiknya tidak buru-buru melakukan PHK demi menyelamatkan persoalan mereka. Namun, dampaknya justru menciptakan persoalan baru yang lebih besar.