Industri Telekomunikasi Diklaim Jadi Solusi Resesi Global

Rahmi Yati
Rabu, 30 November 2022 | 18:00 WIB
Pekerja melakukan perawatan pada salah satu Base Transceiver Station (BTS) di Depok, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan pada salah satu Base Transceiver Station (BTS) di Depok, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai industri telekomunikasi bisa jadi solusi dari gelapnya ancaman resesi global. Pasalnya, saat ini industri tersebut jadi tumpuan banyak sektor.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ismail mengatakan berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam melindungi industri digital dari gelapnya ekonomi dunia.

"Ketika kita bicara resesi global, maka industri telekomunikasi menurut saya adalah solusi. Jadi industri ini saat ini merupakan sebuah industri yang jadi tumpuan harapan dari berbagai sektor yang lain," kata Ismail dalam sebuah diskusi, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, semua aktivitas kehidupan dan ekonomi masyarakat saat ini sangat bergantung pada ekonomi digital. Sebab, ruang digital ini mampu memberikan alternatif pada masyarakat untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi dalam berbagai macam aktivitas ekonomi.

Lebih lanjut dalam menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dunia, Ismail menyebut ada 4 empat strategi yang disiapkan pemerintah seiring perubahan dalam industri digital yang tadinya bertumpu pada infrastruktur, beralih ke platform, aplikasi dan konten.

"Yang pertama kami melakukan deregulasi lewat Undang-undang Cipta Kerja yang memberikan kebebasan pelaku industri untuk kolaborasi, sharing infrastruktur dan sharing spektrum," ujar dia.

Selanjutnya dari UU Cipta Kerja, sambung Ismail, pemerintah juga mendorong program peralihan TV analog ke digital atau Analog Switch Off (ASO).

Kebijakan ini disebut dapat menghasilkan spektrum frekuensi 700MHz yang bisa dimanfaatkan untuk pergelaran infrastruktur yang lebih efisien.

"Kedua, perubahan posisi pemerintah dari regulator menjadi investor, bukan untuk menjadi kompetitor, tetapi untuk kepentingan publik yang hasilnya bisa dikerja samakan dengan operator," ucap Ismail.

Bukan itu saja, dia menuturkan pemerintah juga membangun Palapa Ring, pagar backbone yang menghubungkan 514 kabupaten/kota dan menyiapkan satelit Hot Backup Satelite (HBS) dan Satria-1.

Kemudian langkah ketiga, lanjut Ismail, adalah mengembangkan literasi digital agar infrastruktur digital bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Strategi lain dari pemerintah adalah membangun data center nasional untuk layanan publik yang lebih baik dan berorientasi pada keamanan. Terakhir, pemerintah mendorong ekosistem digital dengan pemanfaatan infrastruktur," imbuh dia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper