Usai PHK Masal, Elon Musk Beri Sinyal Twitter Buka Lowongan

Khadijah Shahnaz Fitra
Selasa, 29 November 2022 | 09:14 WIB
CEO Twitter, Elon Musk. /Bloomberg
CEO Twitter, Elon Musk. /Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - CEO Twitter, Elon Musk, memberi sinyal akan kembali membuka lowongan kerja baru usai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (29/11/2022) kabar ini berdasarkan slide dari pembicaraan Twitter yang di-tweet oleh Elon Musk. Menariknya perekrutan ini terjadi setelah pengurangan pekerjaan besar-besaran dalam upaya pemotongan biaya sejak billionaire itu mengambil alih platform media sosial tersebut.

"Kami sedang merekrut" demikian isi slide pertama yang diunggah di akun Twitter @elonmusk tanpa rincian lebih lanjut pada Minggu (27/11/2022).

Adapun sejak awal mengakuisisi Twitter, Musk telah melakukan restrukturisasi dramatis yang awalnya memotong setengah jumlah karyawan perusahaan burung biru tersebut.

Dalam slide tersebut juga terdapat data pada pertengahan November, dalam slide ini menunjukan tayangan ujaran kebencian di situs jejaring sosial lebih rendah dan peniruan identitas yang dilaporkan telah menurun.

Slide tersebut juga menunjukkan bahwa pendaftaran pengguna baru berada pada titik tertinggi sepanjang masa, rata-rata lebih dari 2 juta per hari selama tujuh hari hingga 16 November.

Dalam tweet lanjutan, Musk mengatakan dia melihat jalur ke Twitter yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna setiap bulan dalam kurun waktu 12 sampai 18 bulan.

Seminggu sebelumnya, Musk dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK atau memecat lebih banyak karyawan Twitter Inc.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (21/11/2022), Musk yang juga CEO Tesla ini dikabarkan akan memecat karyawan pada divisi penjualan dan kemitraan bisnis setelah pengunduran diri massal para karyawannya pada Kamis lalu (17/11/2022).

Menurut orang yang mengetahui masalah ini, Musk memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter untuk tetap bekerja selama berjam-jam dalam versi Twitter yang lebih "hardcore" atau pergi dengan pesangon. Menanggapi ultimatum Musk, banyak karyawan yang memilih untuk keluar dari perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper