Bisnis.com, BANDUNG — PT Bukit Asam Tbk. menjajaki kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk mengembangkan teknologi di bidang energi yang ramah lingkungan, serta kolaborasi di sektor pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail dengan Wakil Rektor ITB Bidang Keuangan, Perencanaan & Pengembangan Muhamad Abduh dan Rektor Unpad Rina Indiastuti di Bandung, akhir pekan lalu.
Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam Rafli Yandra, Ketua Lembaga Pengembangan Ilmu dan Teknologi ITB Taufan Marhaendrajana, dan Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan juga turut hadir menyaksikan penandatanganan.
Arsal Ismail menyatakan bahwa transformasi sedang dijalankan oleh Bukit Asam. Untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia, emiten berkode saham PTBA itu menerapkan praktik pertambangan yang baik dengan program-program dekarbonisasi, ekspansi ke bisnis energi terbarukan, dan melakukan hilirisasi. Inovasi dan teknologi menjadi salah satu kunci dalam transformasi ini.
"Kami melihat bahwa eksistensi bisnis batu bara eksisting saat ini tengah mendapat perhatian di seluruh dunia. Isu karbon, emisi, dan lingkungan cukup memberikan tekanan bagi industri batu bara," kata Arsal.
Melalui penandatanganan hari ini, Arsal optimistis bersama ITB dan Unpad akan memberi perspektif baru berkaitan dengan riset maupun pengembangan untuk pemanfaatan batu bara sehingga ke depan batu bara akan lebih memberikan nilai tambah dan comply terhadap isu-isu yang melekat.
Salah satu inovasi yang sedang didorong PTBA untuk mendukung tercapainya penurunan emisi global adalah pengembangan carbon capture, utilization, and storage (CCUS). Kerja sama dengan perguruan tinggi diharapkan dapat mendorong munculnya penemuan-penemuan baru.
"Bersama ITB, kami saat ini tengah fokus untuk riset CCUS yang mana saat ini progresnya sudah sampai laporan pra-FS [feasibility studies] penelitian dan tindak lanjutnya adalah hasil saat ini bisa dibawa pada tahap skala lab/prototype," tambahnya.
Hilirisasi Kunci Keberlanjutan
Untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam mendukung ketahanan energi nasional, PTBA juga menjalankan hilirisasi. Dukungan dari perguruan tinggi dapat menyukseskan langkah ini.
"Penguatan riset atas pemanfaatan batu bara tentu sangat penting, karena ternyata masih banyak produk turunan yang bisa dihasilkan. Bersama Unpad, kami saat ini tengah fokus pada pengembangan riset untuk utilisasi batu bara menjadi Quantum Dots. Ini berguna bagi industri saat ini yang sangat banyak mengandalkan bahan-bahan semikonduktor seiring dengan kemajuan teknologi."
Rina Indiastuti mengatakan bahwa pihaknya siap ambil bagian dalam riset atas pemanfaatan batu bara. "Kami di Unpad terus melakukan riset dan inovasi. Batu bara dapat menjadi sumber energi yang rendah karbon," ujarnya.
Muhamad Abduh juga menyampaikan bahwa ITB sebagai perguruan tinggi yang punya kekuatan di bidang sains dan teknologi ingin berkontribusi dalam pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
"Tentunya ini sesuai dengan komitmen ITB. Ini cita-cita kita bersama, bagaimana kita memanfaatkan karbon yang dianggap mencemarkan, menjadikannya sebagai sesuatu yang menguntungkan. Harapannya, kita bisa terus bersinergi erat," ujarnya