Ada 153 Menara Telekomunikasi di Kabupaten Sikka, Begini Perinciannya

Oktaviano DB Hana
Senin, 7 November 2022 | 06:58 WIB
Foto udara salah satu Base Transceiver Station (BTS) milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (5/11/2022)/JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Foto udara salah satu Base Transceiver Station (BTS) milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (5/11/2022)/JIBI/Bisnis/Suselo Jati
Bagikan

Bisnis.com, MAUMERE - Pemerintah Kabupaten Sikka mengakui cakupan layanan internet di daerahnya terus membaik sejalan dengan penambahan jumlah menara dari pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi.

Kensius Didimus, Staf Ahli Bupati Sikka, menjelaskan bahwa menara yang melayani telekomunikasi di wilayahnya bertambah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Saat ini sudah ada 153 tower terbangun. Beroperasi sebanyak 148 tower dan 5 tower belum beroperasi,” ujar mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sikka ini kepada tim Jelajah Sinyal, Jumat (4/11/2022).

Dia memerinci ada sekitar sembilan perusahaan penyedia menara telekomunikasi yang mengembangkan layanannya di Sikka. 

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menjadi perusahaan penyedia layanan dengan jumlah menara terbanyak di Sikka yakni 50 tower. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyusul dengan 26 menara telekomunikasi.

Perusahaan operator seluler, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel, juga menyediakan 4 menara di Kabupaten Sikka melalui program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR).

Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sejak 2020 telah melakukan program percepatan pembangunan menara telekomunikasi dengan dukungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika untuk area non-3T serta melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo untuk wilayah 3T.

Kendati begitu, dia menilai masih banyak area di Kabupaten Sikka yang belum terlayani internet. Oleh karena itu, pihaknya mendorong pembangunan lebih lanjut layanan telekomunikasi untuk menjangkau seluruh wilayahnya.

“Saat ini masih ada sembilan kecamatan dan 22 desa yang tergolong area tanpa sinyal atau blankspot,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo berharap Bakti Kominfo mempercepat perluasan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Percepatan pembangunan tersebut diyakini dapat membantu masyarakat di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi dalam upaya menghadapi krisis global.

“Harapan saya kepada Kominfo, melalui Bakti, untuk mempercepat perluasan jaringan karena peranan digitalisasi ini sangat penting,” ujar Fransiskus saat ditemui tim Jelajah Sinyal, Jumat (4/11/2022).

Layanan internet, jelas dia, akan membantu masyarakat untuk mengembangkan produktivitas di berbagai sektor, termasuk dalam peningkatan pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Apalagi, kata Fransiskus, Indonesia merupakan negara dengan potensi dan sumber daya yang sangat besar. Kondisi itu dinilai menjadi modal dasar bagi Indonesia dalam menghadapi ancaman krisis global, khususnya krisis pangan dan energi.

“Bakti kerja harus lebih besar. Harapan saya juga agar DPR RI mendukung juga kerja Bakti. Alokasi anggaran yang cukup untuk Indonesia maju,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper