Masih Ada Blankspot, Begini Harapan Pemkab Ende kepada BAKTI

Oktaviano DB Hana
Senin, 31 Oktober 2022 | 17:02 WIB
Bupati Ende Djafar H. Achmad memberikan paparan saat wawancara dengan Tim Jelajah Sinyal 2022 di Ende, Nusa Tenggara Timur, Senin (31/10/2022)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bupati Ende Djafar H. Achmad memberikan paparan saat wawancara dengan Tim Jelajah Sinyal 2022 di Ende, Nusa Tenggara Timur, Senin (31/10/2022)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Bagikan

Bisnis.com, ENDE - Pemerintah Kabupaten Ende berharap Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) terus meningkatkan jangkauan layanan di wilayahnya.

Bupati Ende Djafar H. Achmad mengatakan pada tahun ini BAKTI telah mengembankan proyek jaringan infrastruktur di 59 titik di Kabupaten Ende. Kendati begitu, dia mengakui bahwa masih terdapat sejumlah lokasi tanpa sinyal atau blankspot di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, dia berharap dukungan pemerintah melalui BAKTI untuk terus memperluas ketersediaan jaringan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Kabupaten Ende.

“Kami berharap ke depan masih ada penambahan jaringan infrastruktur di titik-titik yang masih tanpa sinyal [blankspot],” jelas Djafar kepada Tim Jelajah Sinyal, Bisnis Indonesia, yang berkesempatan untuk bersilaturahmi di kantor pemerintahan Kabupaten Ende, Senin (31/10/2022).

Djafar mengakui bahwa digitalisasi telah memberikan dampak yang cukup signifikan bagi pengembangan sejumlah sektor unggulan di wilayahnya. Dia menuturkan, Kabupaten Ende menduduki peringkat ketiga di antara kota/kabupaten di Nusa Tenggara Timur dalam hal digitalisasi usaha kecil dan menengah atau UKM. 

“Walau presentasi masih 37 persen, tapi kami rangking ketiga di NTT,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kominfo Ende Supriyanto memerinci sebagian dari infrastruktur TIK yang dikembangkan BAKTI pada tahun ini di Ende berupa menara base transceiver station (BTS). Sebagian lainnya berupa stasiun penerima sinyal dari satelit atau very small aperture terminal (VSAT).

“Tidak semuanya tower, tetapi ada yang VSAT karena kan kondisinya [lokasi]. Hampir berimbang, [jumlah VSAT dan tower],” jelasnya.

Supriyanto juga mengatakan bahwa sekitar 25 titik sudah melayani masyarakat dengan jaringan internet, sedangkan sebagian lainnya masih dalam tahap pembangunan.

PENAMBAHAN BANDWITH

Supriyanto menambahkan bahwa pihaknya berharap peningkatan bandwidth internet bisa direalisasikan setelah seluruh proyek BAKTI tersebut dirampungkan.  Sebagai informasi, bandwidth merupakan jumlah konsumsi transfer data yang dihitung di dalam satuan waktu byte per second atau bps.

Pasalnya, dia mengatakan bandwith internet dari menara BTS mencapai 16 megabyte per second (Mbps). Sementara itu, bandwidth internet dari VSAT hanya mencapai 8Mbps.

“Kami tidak bisa apa-apa, kalau begitu. Sama saja,” ungkapnya.

Selain itu, Supriyanto berharap BAKTI juga terus menambah infrastruktur TIK di Ende pada tahun depan. Pemkab Ende, jelas dia, sudah mengusulkan penambahan layanan di 30 titik untuk tahun depan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper