Bisnis.com, JAKARTA - Apple, produsen teknologi asal Amerika Serikat, akan menggunakan kabel USB Type C untuk mengisi daya atau baterai usai Uni Eropa (UE) mengesahkan aturan baru.
Dilansir dari 9to5mac, Rabu (26/10/2022), UE mewajibkan sebagian besar gawai pribadi beralih ke USB Type C untuk mengisi daya ataupun transfer data. Hal ini memaksa Apple harus menganti kabelnya dari Lightning ke USB Type C.
Apple telah mengkonfirmasi bahwa mereka harus mematuhi peraturan baru ini, terlepas dari kenyataan bahwa Apple pada dasarnya masih tidak setuju dengan dasar peraturan pengisi daya umum yang baru.
"USB Type C dan Lightning adalah dua konektor paling populer di dunia, dengan lebih dari satu miliar orang menggunakan kabel Lightning," kata Senior VP of Worldwide Marketing Apple Greg Joswiak.
Apple menilai bisa mengambil jalan tengah dengan menyediakan jenis kabel yang memiliki Lightning dan pengguna bisa memilih jenis konektor yang paling nyaman, seperti USB Type C atau USB Type A.
Menurutnya, anggota parlemen Uni Eropa dan Apple telah berada dalam sedikit ketidaksepakatan tentang gagasan peraturan pengisi daya yang umum.
Dia menuturkan bahwa terlepas dari kenyataan bahwa UE memiliki niat baik, itu adalah hal yang sulit untuk diatur. Sebelumnya, anggota parlemen UE pernah mencoba menstandardisasi konektor micro-USB yang sekarang sudah ketinggalan zaman.
Namun, pada akhirnya, Joswiak menegaskan bahwa Apple tidak akan memiliki pilihan untuk tidak mematuhi aturan UE soal pengisi daya umum UE.