Bisnis.com, JAKARTA – Binar, startup edtech, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 20 persen. PHK ini dilakukan untuk menghadapi dinamika ekonomi global mendatang.
CEO Binar Alamanda Shantika mengatakan meskipun pertumbuhan bisnis sangat signifikan dalam beberapa tahun ke belakang ini, pengurangan karyawan ini merupakan keputusan strategis untuk bersiap menghadapi ketidakpastian ekonomi global belakangan ini.
Alamanda yang juga mantan VP Gojek menuturkan langkah PHK ini bukanlah keputusan yang mudah, tetapi harus diambil melihat ketidakpastian kondisi ekonomi makro belakangan ini.
“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” ujar Alamanda dalam siaran pers, Senin (17/9/2022).
Setelah PHK ini, Binar akan berfokus menguatkan lini bisnis utama, mengoptimalisasi aktivitas investasi, dan men-streamline-kan operasional untuk akhirnya bisa menjadi perusahaan yang lebih baik lagi.
Alamanda berkomitmen untuk membantu seluruh karyawan di masa sulit ini mulai dari pendampingan untuk menemukan peluang baru serta memberikan kesempatan kepada karyawan yang terkena dampak ini untuk meningkatkan skill lewat courses yang tersedia di Binar.
Karyawan yang terdampak pun ditegaskan akan menerima pesangon sesuai ketentuan yang berlaku. Binar juga akan tetap melanjutkan jaminan kesehatan bagi karyawan terdampak sampai dengan 30 Oktober 2022 termasuk untuk anggota keluarganya.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa dukungan diberikan kepada karyawan yang terkena dampak,” ujarnya.