Bisnis.com, JAKARTA — Startup Open Finance Ayoconnect mengumumkan telah menyelesaikan putaran pendanaan Seri B+ dengan tambahan investasi senilai US$13 juta yang dipimpin oleh SIG Venture Capital dengan partisipasi dari CE Innovation Capital dan investor fintech PayU.
Alhasil, CEO dan Founder Ayoconnect Jakob Rost mengatakan bahwa pada putaran pendanaan ini, total investasi yang didapatkan oleh Ayoconnect senilai US$28 juta atau setara dengan Rp420 miliar.
“Pendanaan tambahan ini akan difokuskan pada pengembangan produk dan teknologi, serta investasi untuk peningkatan kualitas kepemimpinan dan pemberdayaan tim,” ujarnya lewat rilisnya, Kamis (13/10/2022).
Tidak hanya itu, dia melanjutkan pendanaan ini juga akan memfasilitasi Ayoconnect dalam meluncurkan beragam solusi pembayaran dan perbankan, khususnya API Open Banking untuk pembukaan rekening dan penerbitan kartu.
Dia memerinci sejumlah strategi perusahaan telah dilakukan, mulai dari meluncurkan sistem direct debit berulang otomatis dengan tujuh bank terbesar di Indonesia (Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, Danamon, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Neo Commerce).
“API direct debit dari platform Open Finance milik Ayoconnect menawarkan pembayaran debit instan langsung dari rekening konsumen di berbagai bank yang berbeda,” ujarnya.
Menurutnya, di saat pendanaan fintech makin ketat, pendanaan tambahan ini sekaligus meningkatkan valuasi Ayoconnect pada 2022 menjadi US$43 juta dan secara langsung memperpanjang landasan perusahaan untuk terus berinovasi.
Selain itu, perusahaan disebutnya juga melakukan kerja sama strategis dengan Perusahaan konsultan IT untuk komputasi awan, kecerdasan buatan dan analitik data, Searce untuk mempercepat digitalisasi perbankan di Indonesia.
Co-Founder dan CPTO Ayoconnect Adi Vora menambahkan dengan kerja sama ini perusahaan siap memperluas pasar dan berfokus pada perusahaan yang bergerak di sektor perbankan, migas dan manufaktur.
Harapannya, juga dapat membuka lapangan kerja bagi generasi muda dan juga untuk mendukung Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (BSPI 2025).