Bisnis.com, JAKARTA - Xendit dan Carsome turut menambah panjang daftar startup yang melakukan PHK karyawan di Indonesia.
Terbaru, Xendit melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina. Keputusan tersebut diambil dikarenakan situasi makroekonomi yang tidak menentu.
Di sisi lain, Carsome juga melakukan PHK dengan alasan untuk melakukan efisiensi. Sampai saat ini Carsome belum menyampaikan berapa banyak yang terkena PHK dan negara mana saja yang terdampak efisiensi ini.
Sepanjang tahun berjalan, sudah terjadi 902 kasus PHK yang dilakukan oleh startup di seluruh dunia. Adapun, startup saat ini sedang berjuang menghadapi masa tech winter.
Dilansir dari laman resmi Trueup, Senin (10/10/2022), tech winter telah menyebabkan total 127.986 karyawan terkena PHK. Dampak tech winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 14 startup yang melakukan PHK terhadap karyawannya sejak awal tahun.
Daftar Startup yang PHK Karyawan di Indonesia
1. TaniHub
Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), sehingga turut menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali.
TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).
2. SiCepat
SiCepat merupakan startup awal yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan.
SiCepat menyebut jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan. SiCepat juga mengungkapkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.
3. LinkAja
PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.
4. Zenius
Zenius mengumumkan PHK pada Rabu (4/8/2022), tanpa menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak. Pada PHK pertama Zenius telah memutuskan hubungan pekerja terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan.
Adapun, kedua PHK ini dilakukan sebagai perubahan kondisi makro ekonomi dan perilaku konsumen.