Ini Alasan ATVSI Minta Suntik Mati TV Analog Mundur ke 2 November

Rahmi Yati
Kamis, 6 Oktober 2022 | 05:57 WIB
TV Digital. Reuters
TV Digital. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menunda implementasi program analog switch off (ASO) atau migrasi siaran TV analog ke digital di Jabodetabek pada 5 Oktober 2022 dan mengundurnya jadi 2 November 2022.

Keputusan pemerintah mengundur pelaksanaan ASO tersebut berdasarkan permintaan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) atau lembaga penyelenggara multiplexing. Lewat surat dengan nomor 021/ATVSI/KS/IST/92022 tanggal 28 September 2022. Dalam surat tersebut, ATVSI meminta ASO Jabodetabek digeser ke 2 November 2022.

"Memang kami menyampaikan surat kepada pak menteri, salah satu alasan [meminta ASO diundur] adalah kondisi yang ada di masyarakat kita," kata Sekretaris Jenderal ATVSI Gilang Iskandar dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2022).

Menurutnya, melihat kondisi di masyarakat saat ini, masih diperlukan waktu paling tidak satu bulan untuk secara masif mensosialisasikan ASO pada masyarakat terutama terkait dengan pengadaan set top box (STB).

Lebih lanjut dia menyatakan bahwa ATVSI berkomitmen melaksanakan ASO. Namun, yang paling penting ada mitigasi bagi industri penyiaran.

"Kita ingin [ASO] ini jalan, tetapi masyarakat tidak dirugikan, industri tetap jalan. Kan masyarakat maupun kita baru bangkit setelah dihantam Covid-19," ujarnya.

Gilang menyebut, dengan diundurnya ASO Jabodetabek pada 2 November 2022, penyelenggara multipleksing punya waktu lebih untuk menggencarkan sosialisasi agar masyarakat juga segera beralih ke siaran TV digital.

Berdasarkan survei di lapangan, dia menyebut mayoritas masyarat baru mau beralih ke siaran digital atau membeli STB secara mandiri bila siaran TV analog benar-benar sudah dimatikan.

"Kalau di Jabodetabek sekitar 70 persen yang menyatakan begitu. Jadi kalau begitu kita ikut undang-undang saja, tanggal 2 November karena masyarakat wait and see," tegas Gilang.

Sementara itu, Plt. Dirjen PPI Kemenkominfo Ismail mengaku untuk Jabodetabek, ada 460.000 lebih data rakyat miskin penerima STB yang sudah diperoleh. Dari jumlah tersebut, 96,4 persennya sudah didistribusikan.

Mengingat tenggat waktu 2 November 2022 kurang lebih sebulan lagi, dia menegaskan akan bekerja keras terutama untuk sosialisasi kepada masyarakat agar membeli STB tanpa harus menunggu siaran TV analog benar-benar dimatikan.

"Bentuk sosialisasi yang dilakukan melalui berbagai platform, kerja sama dengan berbagai media. Masyarakat itu perlu kita berikan awareness dengan bahas yang positif. Kalau masyarakat yang mampu itu segera [beli STB] tidak perlu menunggu [ASO], apalagi Jabodetabek," ungkapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper