Perusahaan Startup Sudah PHK 122.340 Karyawan Sepanjang 2022

Khadijah Shahnaz
Rabu, 21 September 2022 | 15:49 WIB
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2022, ternyata sejumlah perusahaan teknologi melakukan kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga sebanyak 122.340 karyawan.

Dilansir dari True Up, sepanjang 2022 telah terjadi 853 PHK, di perusahaan teknologi dengan 122.340 orang terkena dampaknya. PHK terbaru yang dilaporkan adalah 2 hari yang lalu di Curative, startup tech health asal California, Amerika Serikat.

Adapun, berdasarkan data dari True Up terlihat adanya tren penurunan PHK pada bulan ini, PHK terbesar dan tertinggi pun terjadi pada 29.299 karyawan. Seminggu terakhir pun beberapa perusahaan teknologi besar seperti Netflix, Google dan Shopee melakukan PHK.

Dilansir dari Deadline, Rabu (21/9/2022), Netflix melakukan PHK terhadap 30 karyawan dari Netflix Animationnya. PHK ini terjadi setelah Netflix menetapkan kepemimpinan baru untuk tim Film Animasi dengan Karen Toliver (VP Animation Film Content) dan Traci Balthazor (VP Animation Film Production).

Adapun, dilansir dari IB Times, Google sebelumnya telah memberitahukan akan adanya pemotongan pada proyek di Area 120 dan yang bekerja pada proyek tersebut harus mulai mencari pekerjaan. Sebagai informasi, Area 120 adalah divisi penelitian dan pengembangan (R&D) Google.

Terbaru di Indonesia, Shopee, e-commerce milik SEA Group, mengumumkan harus mengambil langkah berat untuk melakukan PHK terhadap karyawannya.

Hal ini dilakukan tak lama setelah adanya pengumuman jajaran eksekutif induk Shopee dan Garena, Sea Ltd mengorbankan gaji dan memperketat kebijakan pengeluaran dalam rangka melindungi perusahaan dari perlambatan ekonomi yang mengancam perusahaan teknologi.

“Tim kepemimpinan telah memutuskan bahwa kami tidak akan mengambil kompensasi tunai sampai perusahaan mencapai self-sufficiency. Kita sekarang dapat melihat bahwa ini bukan badai yang berlalu dengan cepat: kondisi negatif ini kemungkinan akan bertahan hingga jangka menengah,” kata Chief Executive Officer Sea Ltd Forrest Li dalam internal memo, dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/9/2022).

Adapun, belum lama juga SEA Group melakukan PHK terhadap tentakel bisnis Garena, lini gim miliknya. Sea Group berencana untuk mengurangi jumlah karyawan di divisi Garena yang paling menguntungkan dan dalam divisi research and development.

Terdapat 40 karyawan yang terkena PHK dari dari aplikasi streaming langsung game Booyah!, termasuk juga tim yang terlibat dalam manajemen produk dan jaminan kualitas.

Perusahaan yang berbasis di Singapura itu juga akan menutup beberapa usaha eksperimentalnya pada unit R&D Sea Labs. Sea Group akan melepaskan sekitar selusin karyawan yang bekerja di berbagai bidang seperti cloud publik dan blockchain.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper