Hacker Bjorka Ancam Retas Data MyPertamina, Ini Respons Pertamina

Rahmi Yati
Minggu, 11 September 2022 | 16:24 WIB
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022).  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Warga menunjukan aplikasi MyPertamina saat mengisi bahan bakar pertalite di SPBU Pertamina Abdul Muis, Jakarta, Rabu (29/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) buka suara perihal ancaman hacker Bjorka yang akan membocorkan data pengguna MyPertamina dalam waktu dekat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menegaskan pihaknya sangat memperhatikan keamanan data konsumen, termasuk yang menggunakan layanan aplikasi MyPertamina.

"Kami telah menerapkan standar keamanan informasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang mendukung pengamanan data," kata Irto kepada Bisnis, Minggu (11/9/2022).

Demi menjaga keamanan data pelanggan, Irto mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menjaga keamanan data pendaftar program Subsidi Tepat tersebut.

Adapun, terkait dengan rencana pembobolan data MyPertamina itu, Bjorka, sosok yang sebelumnya telah membocorkan sejumlah data pribadi dan membagikannya di forum gelap mengklaim ancamannya ini merupakan bagian dari dukungan terhadap masyarakat Indonesia yang menolak kenaikan harga BBM.

"Untuk mendukung orang-orang yang berjuang melakukan demonstrasi di Indonesia terkait harga BBM. Saya akan mempublikasikan database MyPertamina segera," ujar Bjorka seperti yang tampak dari hasil tangkapan layar grup Telegramnya yang beredar dan dibagikan akun DarkTracer, Sabtu (10/9/2022).

Sebagaimana diketahui, aplikasi MyPertamina merupakan skema transaksi terbaru yang dirilis Pertamina bekerja sama dengan pemerintah untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi, terutama Pertalite dan Solar.

Hingga 7 September 2022, jumlah penguna kendaraan roda 4 yang telah mendaftarkan kendaraannya di aplikasi MyPertamina telah mencapai 2,1 juta kendaraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper