Bisnis.com, JAKARTA - Traveloka, startup online travel agent (OTA) dan gaya hidup yang baru-baru ini meraih investasi dari PTT Oil and Retail Business Pcl (OR) milik pemerintah Thailand, mengumumkan akan menutup layanan Traveloka Mart.
Pihak Traveloka mengatakan telah memberhentikan layanan tersebut sebagai bagian dari strategi dan prioritas perusahaan. Adapun, Traveloka Mart baru saja diluncurkan 6 bulan lalu.
Traveloka menegaskan selama proses pemberhentian layanan ini, para karyawan, mitra, dan pengguna tetap menjadi fokus utama kami untuk memastikan transisi yang baik sesuai aturan yang berlaku.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan para mitra dan menyediakan dukungan dalam proses pemberhentian layanan Traveloka Mart ini," ujar Traveloka, Selasa (23/8/2022).
Dalam mengembangkan bisnis e-grocery tersebut, perusahaan telah bermitra dengan beberapa toko kelontong dan supermarket di Jabodetabek untuk penawaran terbarunya, termasuk Lotte Mart.
Selain itu, layanan baru ini menawarkan produk makanan beku, produk segar, dan barang-barang perawatan pribadi.
Sebelumnya, CMO Traveloka Shirley Lesmana mengatakan, sejak pertengahan 2020, tren berbelanja kebutuhan sehari-hari yang dilakukan secara daring terus meningkat. Menurutnya, fenomena ini juga didukung dengan situasi pandemi yang mendorong masyarakat untuk melakukan segala aktivitas secara virtual.
Hal tersebut, lanjutnya, terefleksi dengan data survei yang menyatakan bahwa meningkatnya jumlah transaksi belanja kebutuhan sehari-hari secara daring sebesar 5 kali lipat pada pertengahan 2020 dibandingkan dengan pada 2019 dan terus stabil hingga awal 2022.
“Traveloka melihat situasi ini sebagai peluang untuk berinovasi dan menghadirkan solusi end-to-end yang semakin memudahkan konsumen memenuhi berbagai kebutuhan gaya hidup,” katanya, Senin (21/3/2022).