Bisnis.com, JAKARTA — CEO Meta Mark Zuckerberg diejek di internet karena unggahan avatar metaverse miliknya. Warganet menilai grafik avatar milik Zuckerberg yang ia tampilkan itu berkualitas buruk.
Zuckerberg sendiri memamerkan avatar metaverse dirinya di acara pemutaran perdana aplikasi virtual reality (VR) baru dari Meta bernama Horizon Worlds. Aplikasi VR itu ditayangkan perdana di Prancis dan Spanyol beberapa waktu lalu.
Setelah avatar metaverse miliknya tayang, Zuckerberg diejek di internet. Banyak warganet yang membandingkan kualitas grafik avatar metaverse itu dengan game Nintendo yang sekarang sudah berusia puluhan tahun.
“Dia telah menghabiskan miliaran dollar untuk membuat grafik tingkat Nintendo Wii yang lama” kata warganet dikutip dari Daily Mail pada Senin (22/8/2022).
Bahkan, kolumnis teknologi di New York Times Kevin Roose menyebut grafik avatar metaverse milik Zuckerberg ini lebih buruk daripada game Wii 2008.
Setelah ejekan itu, Zuckerberg kemudian mengubah dan memperbarui avatar metaverse barunya. “Saya tahu foto yang saya unggah terkait avatar ini cukup mendasar, diambil dengan sangat cepat untuk merayakan peluncuran,” katanya.
Terlepas dari cibiran itu, ia menambahkan bahwa aplikasi VR Horizon Worlds mampu menjalankan lebih banyak fitur. Meta sendiri meluncurkan aplikasi ini sebagai upaya mengembangkan bisnis metaverse secara global.
Melalui aplikasi ini, Meta memungkinkan pengguna di AS dan Kanada untuk berkumpul dengan orang lain, bermain game, dan membangun dunia virtual mereka sendiri.
Sedangkan, untuk menangkap peluang metaverse, Meta telah melakukan rebranding dengan mengganti nama perusahaan dari Facebook ke Meta.
Zuckerberg menilai metaverse merupakan internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkannya sebagai "lingkungan virtual" yang bisa Anda masuki, alih-alih hanya melihat di layar.
Pada dasarnya, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung, di mana orang dapat bertemu, bekerja, dan bermain, menggunakan headset VR, kacamata augmented reality (AR), aplikasi smartphone, atau perangkat lain.
Teknologi ini juga akan menggabungkan aspek lain dari kehidupan online seperti belanja dan media sosial.