Bisnis.com, JAKARTA - Xendit, perusahaan rintisan vertikal payment gateway, berupaya keluar dari tekanan startup winter dengan memaksimalkan peluang baru.
CEO dan Pendiri Xendit Moses Lo mengatakan startup winter saat ini bisa diibaratkan seperti pedang bermata dua, yakni di satu sisi, resesi yang terjadi akan menjadi hambatan tersendiri untuk pertumbuhan bisnis. Namun, di sisi yang lain, tantangan ekonomi juga membawa peluang-peluang baru yang lebih besar.
"Sebagai payment gateway yang memfasilitasi pembayaran digital dan beroperasi secara business-to-business, kami melihat bahwa jika tren pembayaran digital terus meningkat, maka peluang pertumbuhan bisnis kami pun masih sangat besar di masa depan," ujarnya, Selasa (9/8/2022).
Dia menuturkan saat ini lebih berfokus melaju dengan lebih pelan untuk memastikan bahwa skala prioritas perusahaan sudah tepat, lalu mencari celah baru di pasar yang bisa kembangkan, setelah itu baru Xendit akan menciptakan kesempatan baru.
Xendit juga mengadakan town hall dengan semua karyawannya, untuk memaparkan data dan menunjukkan apa saja yang terjadi di resesi-resesi sebelumnya, dan kami menjelaskan ada banyak sekali peluang yang masih bisa dikembangkan.
Dalam beberapa bulan terakhir, lanskap startup digital di Indonesia dan global mengalami perubahan signifikan. Inflasi tinggi yang terjadi di Amerika Serikat dan sebagian besar negara maju di dunia berakibat pada pendanaan startup yang berkurang, dan tidak sedikit yang akhirnya harus mengurangi skala operasi demi bisa bertahan.
Secara global, CB Insights mencatat bahwa jumlah pendanaan kepada startup berkurang 27 persen per 23 Juni 2022, yang menjadi angka terendah sejak 2020. Hal ini paling berdampak pada pendanaan seri-D (seri lanjutan), dengan penurunannya mencapai 43 persen.