Bisnis.com, JAKARTA – Bukalapak atau PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), e-commerce lokal Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I/2022.
Berdasarkan keterangan resmi milik Bukalapak, pendapatan Bukalapak pada kuartal II/2022 tumbuh sebesar 105 persen menjadi Rp903 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, kinerja pendapatan Bukalapak meningkat sebesar 96 persen dari semester I/2021 sebesar Rp863 miliar, menjadi Rp1,691 triliun pada semester I/2022.
Bukalapak juga mengalami pertumbuhan di Processing Value (TPV) selama kuartal II/2022 (2Q22) tumbuh sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp36,5 triliun pada 2Q22.
Bukalapak mengatakan pertumbuhan TPV Perseroan didukung oleh peningkatan jumlah transaksi sebesar 24 persen sepanjang 3 bulan kedua di tahun 2022 (2Q22) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2Q21).
Sebanyak 75 persen TPV Perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat.
Bukalapak juga menjelaskan mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan Perseroan; dimana TPV Mitra pada 2Q22 bertambah sebesar 25 persen menjadi Rp17,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan dan pada semester I/2022 tumbuh sebesar 46 persen menjadi Rp35 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.
"Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir bulan Juni 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 14,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021," ujar manajemen Bukalapak dalam keterangan resmi, Selasa (2/7/2022).