Data Penyebab Startup Bangkrut & Anjloknya Pendanaan Modal Ventura

DataIndonesia.id
Selasa, 14 Juni 2022 | 09:48 WIB
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Ilustrasi Startup. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Simak data seputar tantangan yang dihadapi dunia startup belakangan ini serta anjloknya pendanaan modal ventura sebagaimana dirangkum DataIndonesia.id di sini.

Data yang tersedia antara lain sederet penyebab banyak startup bankrut, daftar sektor startup yang paling banyak PHK karyawan, jumlah karyawan startup, gelombang PHK terus gukung startup, anjloknya penyaluran modal ventura, dan data terkait lainnya.

Berdasarkan analisa CB Insight, kehabisan dana menjadi alasan utama banyak startup gulung tikar. Alasan lainnya karena bisnis startup tak dibutuhkan oleh pasar.

Tak hanya pemutusan hubungan kerja (PHK), banyak perusahaan rintisan (startup) juga bangkrut dalam beberapa waktu ke belakang. Berdasarkan analisa CB Insight, kehabisan dana menjadi alasan utama banyak startup gulung tikar.

Tercatat ada 38% dari 118 startup yang tutup sejak 2018 karena alasan tersebut. Mereka pun kesulitan untuk mencari modal baru dari investor untuk membiayai operasionalnya.

Sebanyak 35% startup juga tutup karena tak dibutuhkan pasar. Kemudian, ada 20% startup yang tutup karena kalah berkompetisi.  Proporsi startup yang tutup karena model bisnis buruk dan terhambat regulasi masing-masing sebesar 19% dan 18%.

Lalu, 15% startup tutup karena masalah biaya/harga.

Sebanyak 14% startup bangkrut akibat tim dalam menjalankan operasionalnya tak tepat.

Ada 10% startup gagal karena produknya salah waktu. Sebanyak 7% startup bangkrut karena ada ketidakharmonisan antartim atau dengan investor.

Sementara, persentase startup yang tutup karena pivot bisnis memburuk dan alasan kelelahan atau kurang minat berturut-turut sebesar 6% dan 5%.

Adapun terkait dengan modal ventura, total pendanaan ventura yang terealisasi pada Januari-Maret 2022 sebesar US$142,4 miliar, anjlok 20,71% dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : DataIndonesia.id
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : DataIndonesia.id
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper