Ngeri! NASA Temukan Planet Mirip Neraka

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 5 Juni 2022 | 14:00 WIB
Tata Surya/Reuters
Tata Surya/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - NASA mengklaim menemukan planet mengerikan yang dibandingkan kengeriannya ibarat neraka.

Planet itu, berjarak 50 tahun cahaya yang akan diungkapkan kondisinya dalam beberapa minggu mendatang melalui Teleskop Luar Angkasa James Webb, dan NASA bersiap untuk melihat hal-hal mimpi buruk.

Planet, yang disebut 55 Cancri e, mengorbit begitu dekat dengan "bintangnya yang mirip Matahari" sehingga kondisi permukaannya secara harfiah bisa seperti Neraka, dimana sebuah dimensi dalam keadaan terbakar yang konstan.

Data menunjukkan 55 Cancri e berjarak kurang dari 1,5 juta mil dari bintangnya—1/25 jarak Merkurius super panas dari matahari kita, kata NASA.

"Dengan suhu permukaan jauh di atas titik leleh mineral pembentuk batuan yang khas, sisi siang hari planet ini diperkirakan tertutup lautan lava," lapor NASA pekan lalu dilansir dari Phsy.org.

"Bayangkan jika Bumi jauh, jauh lebih dekat dengan Matahari. Begitu dekat sehingga satu tahun hanya berlangsung beberapa jam. Begitu dekat sehingga gravitasi telah mengunci satu belahan bumi di siang hari yang membakar permanen dan yang lainnya dalam kegelapan tanpa akhir. Begitu dekat sehingga lautan mendidih pergi, batu mulai mencair, dan awan menghujani lahar."

Planet ini "terkunci secara pasang surut, dengan satu sisi menghadap bintang setiap saat" atau jika ia berputar akan menciptakan siang dan malam.

Pandangan awal dari Teleskop Luar Angkasa Spitzer NASA yang masih belum terkonfirmasi menunjukkan sesuatu yang misterius terjadi di 55 Cancri e, karena titik terpanas bukanlah bagian yang langsung menghadap bintangnya.

Satu teori adalah bahwa planet ini memiliki "atmosfer dinamis yang memindahkan panas," kata NASA.

Dugaan lain adalah 55 Cancri e berputar untuk menciptakan siang dan malam, tetapi dengan hasil yang mengerikan.

"Dalam skenario ini, permukaan akan memanas, meleleh, dan bahkan menguap di siang hari, membentuk atmosfer yang sangat tipis yang bisa dideteksi Webb," kata NASA.

"Pada malam hari, uapnya akan mendingin dan mengembun membentuk tetesan lava yang akan menghujani kembali ke permukaan, menjadi padat lagi saat malam tiba."

Teleskop Luar Angkasa James Webb diharapkan akan beroperasi penuh dalam "hanya beberapa minggu" dan pengamatan pertamanya diharapkan sampai musim panas, kata NASA.

Teleskop ini mampu mendeteksi keberadaan atmosfer, kata para ilmuwan.

Tahun pertamanya akan dikhususkan untuk mempelajari 55 Cancri e dan planet pengap LHS 3844 b, untuk mencoba dan memahami "evolusi planet berbatu seperti Bumi," kata NASA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper