Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sedang mempersiapkan penggelaran tambahan 12.083 kilometer serat optik pada 2024 untuk meningkatkan ketahanan dan mengintegrasikan jaringan nasional yang tidak terhubung serta jaringan internasional.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan Indonesia jadi negara pemanfaat satelit terbesar di kawasan Asia. Maka dari itu, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur digital secara merata di seluruh wilayah Tanah Air.
"Saat ini Kemenkominfo terus menggelar pembangunan infrastruktur digital dalam tiga lapisan di seluruh nusantara. Pada lapisan backbone, Indonesia saat ini memiliki jaringan serat optik dengan total panjang 459.111 kilometer, termasuk 12.399 kilometer serat optik yang dibangun oleh pemerintah. Kami juga sedang mempersiapkan penggelaran tambahan 12.083 kilometer serat optik pada 2024," ujar Johnny, Rabu (1/6/2022).
Menurutnya, pengembangan ekonomi digital berpeluang meningkatkan produktivitas ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pemerintah berupaya mempercepat transformasi digital dengan memastikan setiap orang memiliki akses yang berkualitas untuk mengoptimalkan peluang ekonomi digital.
Sebagai negara dengan pemanfaatan kapasitas satelit terbesar di Asia, sambungnya, banyak yang sudah dilakukan Indonesia mulai dari pembangunan jaringan tulang punggung yang di darat dan di dasar laut, pembangunan middle mile berupa microwave link dan fiber link.
"Termasuk dua satelit terbesar yaitu satelit berkapasitas sebesar 300 GBps dan dan pembangunan Base Tranceiver Station yang merata di seluruh wilayah tanah air termasuk di wilayah 3T,” tuturnya.
Dia menyebut, selain terus membangun di lapisan backbone, di middle-mile juga terdapat 9 satelit, microwave link, dan jaringan fiber-link yang saat ini digunakan untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi dan digital.
Lapisan ini, ujar Johnny, juga akan didukung oleh Satelit High Throughput 2 x 150 Gbps yaitu Satria-I dan Hot Backup Satellite (HBS) dengan kapasitas gabungan 300 Gbps.
“Pembangunan itu untuk menyediakan akses internet bagi 150.000 fasilitas umum yang terdiri dari 93.000 sekolah, 47.900 gedung pemerintahan, 3.370 fasilitas kesehatan umum dan 3.900 fasilitas keamanan publik,” imbuhnya.
Dia menambahkan, dalam last-mile layer, dari total 83.218 wilayah pedesaan di Indonesia, Kemenkominfo juga telah mempersempit kesenjangan digital dengan membangun jaringan 4G Base Transceiver Stations (BTS) di 70.670 wilayah pedesaan yang diharapkan selesai pada akhir 2022.
"Kami berharap dapat menyelesaikan sisa BTS 4G di 12.548 wilayah pedesaan, dengan 65 persen di antaranya berada di wilayah timur Indonesia. Inisiatif ini selanjutnya akan menambah 500.000 BTS yang ada di seluruh negeri,” tutupnya.