Pemerataan Internet, Menkominfo Gabungkan Serat Optik dan Satelit

Rahmi Yati
Kamis, 17 Maret 2022 | 14:44 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (16/11/2021)./Antara
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR, Selasa (16/11/2021)./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengombinasikan kabel serat optik dan satelit demi mewujudkan pemerataan infrastruktur digital untuk seluruh wilayah di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pengadaan satelit multifungsi dapat membantu pemerintah menyelesaikan target penyediaan akses layanan internet.

Menurutnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung. Pemerintah telah menggelar 360.000 km fiber optik di darat dan dasar laut.

“Tidak semua kita bisa hubungkan dengan jaringan fiber optik di Indonesia, jadi kita harus melakukan kombinasi dengan dengan microwave link berupa komunikasi satelit,” ujarnya dalam siaran pers dikutip Kamis (17/3/2022).

Johnny menyebut, agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kemenkominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator.

Untuk pengadaan satelit, dia meminta agar satelit berikutnya yang disiapkan adalah satelit dengan teknologi software defined satellite, yakni satelit yang wilayah layanannya bisa diatur melalui peragkat lunaknya di hulu.

"Nah, akan kita pelajari dan mudah-mudahan teknologi yang baru ini akan memberikan atau memungkinkan harga-harga satelit yang lebih kompetitif lagi,” ucap Menkominfo.

Lebih lanjut dia menuturkan, Hot Backup Satellite (HBS) yang akan segera dibangun merupakan cadangan untuk Satria-1, satelit yang menggunakan teknologi very high-throughput dan dijadwalkan selesai pada pertengahan 2023.

Johnny menambahkan, satelit HBS juga menyediakan kapasitas tambahan bagi infrastruktur jaringan internet. Dari sisi bandwith, HTS dengan teknologi yang baru ini memiliki kapasitas yang setara dengan Satria-1.

Sementara itu, Direktur Utama Bakti Kemenkominfo Anang Latif menegaskan pengadaan satelit ini akan memberikan manfaat bagi Bakti Kemenkominfo yang bertugas menjembatani kesenjangan akses telekomunikasi di Indonesia.

Saat ini, Bakti Kemenkominfo telah membangun lebih dari 3.000 tower Base Transceiver Station (BTS) 4G dan akses internet di hampir lebih dari 17.000 titik. Sebanyak 95 persen akses menggunakan satelit yang ada di atas wilayah Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper