Fox Logger Ungkap Tiga Faktor Pendorong Industri IoT di Indonesia, Apa Saja?

Akbar Evandio
Selasa, 31 Mei 2022 | 05:21 WIB
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
SAP dan Internet of Things (IoT)/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan pemain GPS Tracker berbasis IoT Fox Logger menyebut performa positif produk-produk berbasis internet untuk segala (Internet of Things/IoT) tak terlepas dari tiga faktor utama.

CEO Fox Logger Alamsyah Cheung mengatakan, faktor pertama adalah meningkatnya peta cakupaninternet 4G, sebab perkembangan produk-produk berbasis IoT akan tumbuh sejalan dengan luas dan cepatnya koneksi internet di satu wilayah atau Negara.

“Khusus Indonesia, potensinya makin besar karena semenjak tahun 2021, Indonesia sudah mulai mengadopsi internet 5G,” ujarnya lewat rilisnya, Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut, dia mengatakan faktor kedua adalah makin menjamurnya platform dagang elektronik (e-commerce). Merebaknya kanal e-commerce, terutama tumbuh suburnya digital marketplace sangat mendukung distribusi produk-produk IoT ke pengguna, baik individual user maupun corporate user.

Adapun, faktor ketiga adalah tren penggunaan produk berbasis IoT yang kian menjadi kebutuhan hidup. Contohnya penggunaan kamera dashboard (dash cam). Pemanfaatan produk berbasis IoT ini sangatlah vital untuk menjaga keamanan pengemudi kendaraan bermotor.

Begitu pun dengan gaya kehidupan lain seperti tren menghidupkan serta mematikan mobil melalui aplikasi ponsel yang juga terus menjamur. Fitur-fitur yang selama ini didominasi produsen Eropa, sekarang juga sudah ditawarkan produsen-produsen asal Korea Selatan dan China, sehingga pemanfaatannya makin luas.

“Alhasil, dalam 5 tahun ke depan memang diyakini akan terjadi lonjakan signifikan untuk produk-produk berbasis IoT,” katanya.

Alamsyah pun optimistis geliat pemulihan ekonomi pasca meredanya pandemi Covid-19 di Indonesia juga memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan-perusahaan yang menjual produk berbasis Internet of Things (IoT).

Kendati demikian, di luar tiga faktor di atas, kandidat doktor manajemen dari Binus University ini juga menyoroti pentingnya peran pemerintah sebagai regulator yang mengatur industri produk berbasis IoT.

Menurutnya, demi kemaslahatan bersama, sudah selayaknya pemerintah bersikap lebih proaktif, bertindak tegas, dan bijaksana. Salah satunya adalah dalam menertibkan izin edar produk IoT.

“Penertiban izin edar produk IoT harus benar-benar sesuai aturan yang berlaku. Kini cukup banyak produk IoT yang beredar di pasaran, ternyata tidak memiliki izin postel dari Kominfo,” katanya.

Lebih lanjut, dia menyebut, produk tanpa izin edar akan sangat merugikan masyarakat pengguna. Produk yang tidak berizin, memiliki tingkat kepastian layanan purnajual yang rendah, padahal masyarakat membutuhkan produk berkualitas dan kesempurnaan layanan.

Namun, dia optimistis bahwa perlahan tapi pasti, penjualan produk-produk tersebut terus menunjukkan perbaikan sejalan dengan mobilitas masyarakat yang kian meningkat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper