Jadi Keniscayaan, Pemanfaatan Metaverse di Indonesia Sudah Sampai Mana?

Sholahuddin Al Ayyubi
Selasa, 24 Mei 2022 | 23:48 WIB
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi – Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Pengunjung berada di dekat instalasi seni imersif berjudul Machine Halusinasi – Space: Metaverse saat acara Digital Art Fair Asia yang menampilkan seni digital dan NFT di Hong Kong, China, Minggu (3/10/2021) Bloomberg/Lam Yik
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Metaverse dikenal sebagai pertemuan dunia digital dan fisik. Metaverse merupakan sebuah ruang virtual tiga dimensi di mana para pengguna dapat berkumpul sebagai sekelompok avatar dan berinteraksi satu sama lain di lingkungan yang merupakan replikasi dari dunia fisik dengan sejumlah modifikasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan bahwa pemanfaatan teknologi metaverse menjadi sebuah keniscayaan.

"Suatu keniscayaan bahwa Indonesia harus menyiapkan pemanfaatan teknologi metaverse," katanya dikutip dari Antara, pekan lalu.

Menurutnya, banyak negara seperti China, Korea Selatan, dan Barbados, telah mulai mengeksplorasi kebijakan pengembangan metaverse sebagai bagian integral dari negaranya. Indonesia pun tidak boleh ketinggalan

Kini, pemanfaatan metaverse di Tanah Air telah diinisiasi beberapa perusahaan, organisasi, hingga instansi pemerintah.

Gim Yang Bantu UMKM

Terkini, PT Benua Integrasi Global akan meluncurkan video gim berbasis metaverse bernuansa kearifan lokal bernama Bridge in Game.

CEO Benua Integrasi Global, Alexander Zulkarnain mengatakan bahwa gim berbasis metaverse itu berbeda dengan platform lainnya. Pasalnya, Bridge in Game bakal mengedepankan kearifan lokal berkonsep Nusantara.

"Kami ingin Indonesia memiliki posisi di dalam perkembangan teknologi saat ini," tutur Alexander di Jakarta, Selasa (24/5/2022).

Alexander menamnbahkan, salah satu fitur unggulan di dalam Bridge in Game itu adalah Big Tenant. Dia menjelaskan bahwa fitur Big Tenant tersebut bisa bermanfaat untuk mendorong para pelaku usaha terutama UMKM di Indonesia baik di dunia nyata maupun virtual.

Melalui fitur tersebut, kata Alexander, pengguna Bridge in Game bisa langsung berbelanja di dalam permainan tersebut secara virtual. Selanjutnya, barang yang dipesan bisa dikirim oleh kurir di dunia nyata.

"Lalu bisa di tracking juga melalui akun player di Super Apps milik pemain atau pemesan. Ini akan dirilis nanti pada Juli 2022 ya," katanya.

Metaverse dan Pencegahan Korupsi

Jika Bridge in Game diklaim bisa membantu pengembangan UMKM, Kemendagri memanfaatkan kemajuan teknologi metaverse dengan tujuan yang berbeda tetapi tetap mulia.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Otda Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis layanan konsultasi berbasis metaverse yang digunakan untuk cegah Covid-19 dan korupsi.

Layanan yang diberi nama Konsultasi Virtual Otonomi Daerah (Kovi Otda) tersebut diluncurkan pada Senin (25/4/2022).

Direktur Jenderal (Dirjen) Otda Kemendagri Akmal Malik mengungkapkan, terobosan tersebut merupakan inovasi kekinian yang berfungsi sebagai layanan konsultasi pemerintah daerah (pemda) seputar otonomi daerah. 

"Kita launching sebuah inovasi untuk melayani Pemda seputar konsultasi otonomi daerah berbasis virtual dengan teknologi metaverse atau 3D animasi. Jadi nanti Pemda akan bertemu saya dan pejabat lainnya untuk konsultasi dalam bentuk animasi 3 dimensi. Jadi kami akan bawa pemda dalam ruang animasi," ujarnya beberapa waktu lalu di Jakarta.

Wujudkan Kota Maju Lewat Metaverse

Tidak mau ketinggalan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta baru-baru ini mengumumkan akan menghadirkan platform metaverse sebagai upaya mendukung visi Jakarta sebagai kota maju melalui pelayanan public excellent yang dapat disejajarkan dengan berbagai kota besar di dunia.

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI menjalin kerja sama strategis untuk mengembangkan platform metaverse dengan PT WIR Asia Tbk (WIR Group) perusahaan teknologi berbasis augmented reality terkemuka di Asia Tenggara. 

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen untuk melakukan pengembangan di berbagai sektor layanan publik melalui transformasi digital, termasuk dengan menghadirkan realitas virtual metaverse. Kami siap mengadopsi teknologi metaverse untuk mewujudkan visi Jakarta sebagai kota maju, lestari dan berbudaya yang warganya terlibat dalam mewujudkan keberadaban, keadilan dan kesejahteraan bagi semua,” ujar Yudhistira Nugraha, Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper