Bisnis.com, JAKARTA - Usai membeli Twitter senilai US$44 miliar, Elon Musk berjanji akan merevitalisasi perusahaan dan menaikkan jumlah pengguna dengan membasmi akun bot spam dan mengurangi moderasi konten agar mendukung kebebasan berbicara.
Bos Tesla itu mempunyai sejumlah rencana besar untuk Twitter, di antaranya ingin jumlah pengguna bulanan Twitter dari 217 juta pada akhir 2021 jadi hampir 600 juta pada 2025. Dia bahkan ingin melipat gandakan jumlah pengguna bulanan jadi 931 juta pengguna pada 2028. Jumlah itu lebih dari empat kali lipat pengguna bulanannya dalam enam tahun ke depan.
Saat dimintai tanggapan, Humas Twitter Indonesia Cipluk Carlita mengaku belum bisa berkomentar banyak selain dari informasi yang telah diungkapkan ke publik baru-baru ini.
"Informasi terkait rencana Elon Musk, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut selain apa yang sudah disampaikan sebelumnya," katanya, Senin (9/5/2022).
Sebelumnya, dia menyebut bahwa Twitter telah menerima proposal yang tidak diminta dan tidak mengikat dari Elon Musk untuk mengakuisisi semua saham biasa perusahaan yang beredar dengan harga US$54,20 per saham secara tunai.
Adapun Dewan Direksi Twitter akan dengan hati-hati meninjau proposal tersebut untuk menentukan tindakan yang diyakininya demi kepentingan terbaik perusahaan dan semua pemegang saham Twitter.
Setelah dilakukan peninjauan, Twitter mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk diakuisisi oleh entitas yang sepenuhnya dimiliki Elon Musk, seharga US$54,20 per saham tunai dalam transaksi senilai sekitar US$44 miliar. Setelah menyelesaikan transaksi, Twitter akan jadi perusahaan swasta.
Ketua Dewan Independen Twitter Bret Taylor mengatakan mereka melakukan proses yang bijaksana dan komprehensif untuk menilai proposal Elon dengan fokus yang disengaja pada nilai, kepastian, dan pembiayaan. Transaksi yang diusulkan akan menghasilkan premi tunai yang substansial, dan jalan terbaik ke depan bagi pemegang saham Twitter.
Sementara itu dilansir dari laman Engadget, Senin (9/5/2022), dikatakan bahwa Elon Musk ingin meningkatkan jumlah pengguna bulanan Twitter dari 217 juta pada akhir 2021 jadi hampir 600 juta pada 2025.
Dia bahkan ingin melipat gandakan jumlah pengguna bulanan jadi 931 juta pengguna pada 2028. Jumlah itu lebih dari empat kali lipat pengguna bulanannya dalam enam tahun ke depan.
Elon Musk juga menyebutkan bahwa Twitter akan memiliki layanan berbayar dalam bentuk berlangganan. Dia ingin memiliki 104 juta pelanggan untuk layanan yang namanya masih disamarkan menjadi kode ‘X’.
Sejalan dengan target tersebut, dia memasang target bahwa pendapatan tahunan (annual revenue) Twitter berada di angka US$26,4 miliar atau sekitar Rp382,7 triliun pada 2028. Target ini lebih tinggi US$5 miliar dibandingkan tahun lalu.
Guna mencapai target tersebut, Elon Musk juga ingin mendiversifikasi cara Twitter menghasilkan uang secara signifikan. Saat ini, iklan menyumbang sekitar 90 persen dari pendapatan Twitter, Musk ingin memangkasnya menjadi sekitar 45 persen pada 2028.
Dia memprediksi bahwa pendapatan dari iklan akan mencapai US$12 miliar dan pendapatan berlangganan di kisaran US$10 miliar. Dengan begitu, Twitter membutuhkan lebih banyak pengguna untuk mencapai target tersebut. Elon Musk memprediksi ada sekitar 69 juta pengguna Twitter Blue di 2025 dan 159 juta di 2028.