Ini Opini Pengamat Digital Soal Elon Musk dan Twitter, Bakal Cocok?

Rahmi Yati
Senin, 9 Mei 2022 | 15:32 WIB
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Elon Musk mempunyai sejumlah rencana besar usai membeli Twitter. Salah satunya ingin meningkatkan jumlah pengguna bulanan Twitter dari 217 juta pada akhir 2021 jadi hampir 600 juta pada 2025.

Bahkan, bos Tesla itu ingin melipat gandakan jumlah pengguna bulanan jadi 931 juta pengguna pada 2028. Jumlah itu lebih dari empat kali lipat pengguna bulanannya dalam enam tahun ke depan.

Menanggapi rencana tersebut, Pengamat Komunikasi dan Media Digital dari Universitas Muhammadiyah Tangerang Rully Yose menilai pengambilalihan Twitter oleh Elon Musk dapat berdampak besar terhadap platform tersebut.

"Musk kan cukup fenomenal ya. Setiap cuitan bisa mempengaruhi pasar. Ditambah lagi Twitter satu-satunya media sosial yang memiliki keunikan yang masih dominan dalam menggiring opini, mengarahkan pasar, sehingga Musk dan Twitter menurut saya perkawinan yang cocok," katanya, Senin (9/5/2022).

Meski begitu, menurut Rully, bergabungnya Elon Musk ke Twitter tidak akan terlalu berpengaruh pada pengguna di Indonesia. Sebab, tipologi masyarakat Indonesia sebagai pengguna Twitter berbeda dengan negara lainnya.

"Tipe pengguna Twitter di Indonesia berbeda dengan pengguna di negara luar," imbuh dia.

Sebelumnya, dilansir dari laman Engadget, Senin (9/5/2022), selain ingin meningkatkan jumlah pengguna bulanan Twitter, Musk juga menyebutkan bahwa platform tersebut akan memiliki layanan berbayar dalam bentuk berlangganan. 

Musk disebut ingin memiliki 104 juta pelanggan untuk layanan yang namanya masih disamarkan menjadi kode ‘X’. Sejalan dengan target tersebut, Musk memasang target bahwa pendapatan tahunan (annual revenue) Twitter berada di angka US$26,4 miliar atau sekitar Rp382,7 triliun pada 2028. Target ini lebih tinggi US$5 miliar dibandingkan tahun lalu.

Musk juga ingin mendiversifikasi cara Twitter menghasilkan uang secara signifikan untuk mencapai target tersebut. Saat ini, iklan menyumbang sekitar 90 persen dari pendapatan Twitter, Musk ingin memangkasnya menjadi sekitar 45 persen pada 2028.

Dia memprediksi bahwa pendapatan dari iklan akan mencapai US$12 miliar dan pendapatan berlangganan di kisaran US$10 miliar. Dengan begitu, Twitter membutuhkan lebih banyak pengguna untuk mencapai target tersebut. Elon Musk memprediksi ada sekitar 69 juta pengguna Twitter Blue di 2025 dan 159 juta di 2028.

Twitter Blue merupakan layanan berbayar yang memungkinkan penggunanya bisa menikmati layanan tanpa iklan, ada fitur undo Tweet yang sudah dikirim, dan lainnya. Terakhir, Elon Musk juga ingin layanan transaksi (payment) di Twitter ikut meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper