Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) masih mengkaji konsep teknologi metaverse yang akan disajikan dalam acara Digital Transformation Expo (DTE) dalam side event Digital Economy Working Group (DEWG) G20.
Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan, sejauh ini ide konsep metaverse yang akan diusung adalah terkait dengan perjalanan transformasi digital Indonesia.
"Konsep metaverse yang akan diprovide saat DTE tersebut masih sedang didiskusikan. Sementara ini idenya adalah terkait dengan perjalanan transformasi digital Indonesia," kata Ismail ketika dihubungi Bisnis, Minggu (10/4/2022).
Selain membahas mengenai konsep yang akan ditampilkan, Ismail menyebutkan Kemenkominfo juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, bukan hanya dengan pengembang metaverse, tetapi juga dengan Professional Conference Organizer (PCO) yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan DTE.
Persiapan lain, lanjutnya, juga terus didiskusikan dengan pemilik tempat, serta Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Negara. Sebab DTE merupakan side event dari DEWG yang penyelenggaraannya bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali atau leaders meeting.
"Selain itu, juga protokol kesehatan masih dalam kajian, karena untuk dapat mengakses metaverse harus memakai kacamata virtual reality [VR] secara bergantian oleh para delegasi yang hadir di lokasi. Konsep metaverse-nya juga masih dibahas bersama antara Kementerian Kominfo dengan pengembang metaverse," ucapnya.
Bukan itu saja, Ismail menambahkan bahwa setiap gelaran DEWG atau DTE nantinya, Kemenkominfo telah berkoordinasi dengan operator seluler untuk perkuatan jaringan di lokasi acara, termasuk kemungkinan penyediaan layanan 5G.
Untuk layanan 5G, imbuh dia, hingga kini telah tersedia di 15 lokasi dari 3 operator seluler yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat dan umumnya berada di Ibu Kota Provinsi dan kawasan prioritas seperti Mandalika dan Labuan Bajo.
Terpisah, Sekretaris Jenderal Kemenkominfo yang juga menjabat Ketua DEWG G20 Mira Tayyiba menegaskan bahwa DTE akan menceritakan perkembangan pemanfaatan teknologi digital Indonesia melalui showcase dengan banyak use case di infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintahan digital, dan masyarakat digital.
"Metaverse hanya salah satu bentuk visualisasi. Jadi DTE bukan pameran metaverse," imbuhnya.
Sebelumnya, Kemenkominfo melalui DEWG akan menghadirkan DTE sebagai etalase pencapaian dan usaha Indonesia dalam melakukan akselerasi transformasi digital, sekaligus untuk menarik investasi di sektor digital dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia 2022.
Staf Khusus Menkominfo Dedy Permadi mengatakan DTE merupakan acara sampingan (side event) pamungkas dari DEWG. DTE akan diselenggarakan bersamaan dengan G20 Leaders’ Summit pada 15 dan 16 November 2022 dengan menggunakan teknologi metaverse.