Pengamat: Metaverse jadi Model Bisnis Baru, Infrastruktur 5G Harus Layak

Rahmi Yati
Minggu, 10 April 2022 | 19:55 WIB
Tiang jaringan 5G/Bloomberg/Stefan Wermuth
Tiang jaringan 5G/Bloomberg/Stefan Wermuth
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan dan penerapan teknologi metaverse dinilai akan menjadi suatu bentuk atau model bisnis baru di Tanah Air. Seiring dengan itu, keberadaan infrastruktur jaringan 5G yang layak juga kian dibutuhkan.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward mengatakan infrastruktur 5G yang masif dilakukan pemerintah pada 2023-2024 relatif tidak lama lagi. Artinya, secara bertahap infrastruktur 5G akan layak digunakan untuk pengembangan metaverse.

"Transformasi digital metaverse dapat membuka investasi virtual yang berkorelasi dengan investasi fisik/riil di Indonesia. Metaverse akan menjadi suatu bentuk atau model bisnis baru," katanya, Minggu (10/4/2022).

Lebih lanjut menurut Ian, dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), memang sebaiknya metaverse tentang Indonesia ditampilkan dalam perhelatan Presidensi G20 di Bali.

Kegiatan itu, sambung dia, sekaligus mengundang kerja sama dari negara-negara G20 untuk berinvestasi di Indonesia termasuk IKN, apalagi Kedutaan Besar.

"Infrastruktur 5G akan masif pada 2023-2024 yang relatif tidak lama. Secara bertahap infrastruktur 5G akan layak digunakan untuk pengembangan metaverse," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah mengkaji konsep teknologi metaverse yang akan disajikan dalam acara Digital Transformation Expo (DTE) yang merupakan acara sampingan (side event) pamungkas dari Digital Economy Working Group (DEWG) G20.

Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan sementara ini, ide konsep metaverse-nya adalah terkait dengan perjalanan transformasi digital Indonesia.

"Konsep metaverse yang akan diprovide saat DTE tersebut masih sedang didiskusikan. Sementara ini idenya adalah terkait dengan perjalanan transformasi digital Indonesia," kata Ismail ketika dihubungi Bisnis, Minggu (10/4/2022).

Ismail menegaskan bahwa dalam setiap gelaran DEWG atau DTE, Kemekominfo telah berkoordinasi dengan operator seluler untuk perkuatan jaringan di lokasi acara, termasuk kemungkinan penyediaan layanan 5G.

Untuk layanan 5G sendiri, imbuh dia, hingga kini telah tersedia di 15 lokasi dari 3 operator seluler yakni Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat dan umumnya berada di Ibu Kota Provinsi dan kawasan prioritas seperti Mandalika dan Labuan Bajo.

"Kemenkominfo juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, bukan hanya dengan pengembang metaverse, tetapi juga dengan Professional Conference Organizer [PCO] yang menjadi mitra dalam penyelenggaraan DTE. Persiapan lain juga terus didiskusikan dengan pemilik tempat, serta Kementerian Luar Negeri dan Sekretariat Negara karena DTE merupakan side event dari DEWG yang penyelenggaraannya bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi [KTT] G20 di Bali atau leaders meeting," tutur dia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper