Awal 2022 Startup Tekfin dan E-Commerce Asia Tenggara Jadi Sasaran Utama Investor

Ahmad Thovan Sugandi
Rabu, 23 Maret 2022 | 01:11 WIB
Ilustrasi startup.
Ilustrasi startup.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki 2022, penggalangan dana oleh startup di Asia Tenggara didominasi oleh sektor fintech dan e-commerce.

Menurut laporan DealStreetAsia yang diterbitkan Februari lalu, para perusahaan rintisan atau startup di Asia Tenggara sepanjang Januari 2022 lalu berhasil mengumpulkan dana senilai lebih dari $1,7 miliar. Penadanaan tersebut diperoleh melalui 126 transaksi baik dengan perusahaan modal ventura maupun entitas lain, dikutip pada Selasa (21/3/2022).

Laporan tersebut mengatakan, dana yang terkumpul lebih rendah dari yang mampu dikumpulkan pada bulan Januari 2021 atau turun 41 persen, di mana pada periode itu perusahaan rintisan mengumpulkan $2,9 miliar saat itu.

Namun, perlu dicatat, dari 126 transaksi pendanaan tersebut, ada sekitar 24 transaksi yang tidak mengungkapkan nilai pendanaan dan rincian keuangannya.

Menurut laporan DealStreetAsia, nilai pendanaan yang lebih rendah pada bulan Januari 2022 berkaitan dengan sedikitnya pendanaan yang bernilai $100 juta atau lebih.

Data yang dikumpulkan oleh DealStreetAsia menunjukkan ada 2 pendanaan yang bernilai minimal $100 juta selama Januari 2022. Pertama adalah pendanaan Seri E senilai $290 juta yang diperoleh startup otomotif dan pasar mobil yang berbasis di Malaysia, Carsome.

Pendanaan kedua adalah seri F senilai $250 juta yang diperoleh startup Moglix, platform e-commerce B2B yang terdaftar di Singapura untuk barang-barang manufaktur.

Pendanaan Seri E Carsome dilakukan sebelum rencana pencatatan perusahaan di AS dan menaikkan valuasi menjadi sekitar $1,7 miliar. Sementara itu, kedua pendanaan tersebut menyumbang sekitar sepertiga dari total dana yang dikumpulkan startup Asia Tenggara pada bulan Januari 2022.

Startup Singapura terus mendominasi pendanaan di kawasan itu pada Januari, dengan 52 perusahaan di negara tersebut mengumpulkan total investasi sekitar $597 juta. Indonesia berada di urutan kedua dalam hal nilai dan volume kesepakatan, dengan 30 startup mengumpulkan sekitar $490 juta dalam sebulan.

Di Indonesia, pendanaan startup agritech, eFishery senilai $90 juta menjadi yang terbesar, diikuti oleh Bukukas (sekarang Lummo), yang mengumpulkan $80 juta dalam pendanaan Seri C. Adapun Indonesia memiliki rekor baru pada 2021 dengan hadirnya tujuh unicorn dan IPO startup lokal dari perusahaan e-commerce (Bukalapak).

Berdasarkan kompilasi DealStreetAsia, startup e-commerce mengumpulkan dana paling banyak dibandingkan dengan startup lain di bulan Januari 2022, yaitu dengan dana senilai $784 juta dari 19 transaksi. Sementara itu, perusahaan teknologi keuangan (Tekfin) menjadi sektor yang paling banyak melakukan transaksi pendanaan, yaitu 29 transaksi dengan total nilai sekitar $480 juta.

Di sisi lain, data yang dikumpulkan oleh DealStreetAsia menunjukkan seri pendanaan tahap awal menjadi favorit para investor dengan total 41,1 persen dibandingkan seluruh transaksi pendanaan pada Januari 2022. Adapun terdapat 39 transaksi pendanaan di tahap seed atau benih dan 26 pendanaan untuk seri A, 12 transaksi Seri B dan 4 transaksi Seri C.

Sebagai informasi, sepanjang 2021, investasi swasta di perusahaan rintisan di wilayah Asia Tenggara mencapai $25,75 miliar. Wilayah Asean tersebut juga melahirkan 25 perusahaan rintisan yang telah memiliki nilai lebih dari $ 1 miliar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper