Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun makin baik, banyak fitur yang muncul untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Adapun salah satu fitur yang sering ditemukan belakangan ini adalah kode Quick Response, atau QR code.
Penggunaannya beragam, mulai dari mempermudah memberikan tautan ke sebuah situs sampai pembayaran. Namun, kemudahan seperti ini perlu diwaspadai lantaran kode QR bisa saja disalahgunakan untuk melancarkan serangan siber.
Presiden Direktur PT ITSEC Asia Andri Hutama Putra mengatakan kode QR ini menjadi salah satu cara phishing, yaitu memalsukan tautan palsu agar korban memberikan informasi pribadi, misalnya dengan meminta mereka untuk masuk (login) ke sebuah akun.
"Jika masyarakat tidak jeli dalam melihat informasi dari QR Code tersebut, data-data pribadi masyarakat dapat terancam dan berdampak pada kerugian-kerugian seperti finansial dan lainnya," katanya, Sabtu (19/3/2022).
Agar terhindar dari phishing, dia menyarankan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memindai sebuah kode QR, di antaranya:
1. Lembaga resmi
Ini merupakan cara paling mudah untuk melindungi diri dari phishing, yaitu hanya memindai kode QR dari lembaga resmi. Jangan pernah menggunakan kode QR dari sumber yang tidak diketahui.
2. Teliti
Kode QR biasanya dicetak untuk memudahkan pemindaian, misalnya untuk pembayaran di restoran. Selalu perhatikan keaslian poster kode QR tersebut. Contohnya, ketika makan di restoran, pastikan kode QR tersebut memang berasal dari rumah makan, bukan dari sumber lainnya.
3. Cek ulang URL
URL atau alamat website akan muncul ketika memindai kode QR. Cek ulang URL tersebut dan perhatikan apakah ada kejanggalan.
4. Jangan bagikan kode QR
Kode QR bisa saja menjadi tautan untuk informasi pribadi, misalnya kode QR yang ada di kartu vaksin. Maka dari itu, jangan membagikan kode QR dan dokumen pribadi, baik dalam bentuk cetak atau unggahan di media sosial.