Bisnis.com, JAKARTA - Timpangnya akses dan daya saing digital tidak hanya terjadi antardaerah, tetapi juga antarkelas sosial dan dianggap tidak cukup inklusif.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, selain infrastruktur, yang dapat meningkatkan daya saing digital suatu daerah adalah kapasitas pemerintah daerahnya dan kemauan pemda untuk mendorong UMKM masuk ke ekosistem digital.
"Menurut saya ini tidak hanya timpang antar daerdaerah, tetapi juga antarkelas sosial, sehingga penting adanya layanan serta akses digital yang inklusif," ujarnya, Senin (7/3/2022).
Bhima mengatakan, layanan internet dan teknologi digital harus bisa diakses serta dimanfaatkan oleh semua kalangan.
Dia menambahkan, menurut survei Bank Dunia, internet hanya menaikkan atau menambah sekitar 1 pendapatan dari masyarakat lapisan bawah.
"Saat ini, menurut Bank Dunia, yang paling banyak menikmati internet untuk menaikkan pendapatan adalah kelompok dengan kelas ekonomi yang tinggi.
Menurut Bhima pemerintah harus memberi bantuan agar masalah ketidakmerataan pemanfaatan teknologi digital di Indonesia dapat berkurang.
"Pemerintah harus membantu agar pemanfaatannya merata.Pemba harus gandeng platform digital untuk buat pelatihan," ujarnya.
Selain itu, Bhima menambahkan, daya saing digital juga banyak dipengaruhi oleh kondisi logistik. Infrastruktur pendukung logistik di Jawa yang baik, membantu transaksi menggunakan layanan digital seperti e-commerce lebih banyak terpusat di Jawa.
"Jadi menurut saya, ketimpangan masih sangat dirasakan, tidak hanya antardaerah tetapi juga antara masyarakat kota dan desa, kelas miskin dan kaya," Ujar Bhima.