Satelit Satria-1 Diharapkan Mengorbit Sebelum Pemilu 2024

Rahmi Yati
Senin, 28 Februari 2022 | 14:23 WIB
Ruang kendali Stasiun Bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Ruang kendali Stasiun Bumi Satelit Satria./ Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi berharap proyek Satelit Indonesia Raya (Satria-1) yang tengah dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dapat mengorbit sebelum Pemilu 2024.

Menurutnya, banyak perusahaan besar terkendala memenuhi tenggat pembuatan satelit seperti terkendala kendaraan peluncur, ada yang roketnya meledak atau satelit gagal ke orbit.

"Kadang ada yang di tengah jalan terkendala dan tidak bisa beroperasi dalam jangka lama," ujar Heru, Senin (28/2/2022).

Dia menilai, perusahaan yang saat ini menggarap proyek Satria-1 yakni Thales Alenia Space maupun Airbus yang direncanakan membangun Satria-2 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Terlebih, lanjutnya, Airbus bisa satu paket antara satelit dan kendaraan transportasi satelit menuju orbit.

"Masing-masing tentu akan punya kelebihan dan mungkin juga kekurangan. Namun, yang penting adalah satelit selesai tepat waktu. Sukses diluncurkan sampai menuju orbit dan tentunya handal. Sebab ini kan akan dipakai dalam jangka panjang," ucapnya.

Lebih lanjut dia menilai, kalau sudah ditunjuk perusahaan yang bertanggung jawab membangun Satria-1 dan Satria-2, yang perlu diperhatikan adalah manajemen resiko dan mitigasi bilamana ada kegagalan dalam proyek seperti pembuat satelit ter-delay, peluncuran juga tertunda atau bahkan gagal mencapai orbit.

Sebab, sambung Heru, proses dari pesan satelit sampai diluncurkan butuh waktu dua tahun lebih sehingga kalau gagal mengorbit pasti akan berdampak pada rencana layanan yang akan diberikan satelit-satelit tersebut.

"Saya sih berharap semuanya sebelum pergantian Presiden 2024, bilamana tidak ada penundaan Pemilu, Satria sudah pada orbitnya, sehingga nanti kita dapat memberikan gelar pada Presiden Joko Widodo sebagai Bapak Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Digital Indonesia," tutup Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper