Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan progres pembangunan Proyek Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 (Satria-1) hingga saat ini mencapai 58,2 persen.
"Konstruksi Satria-1 saat ini telah berjalan dengan kemajuan sebesar 58,2 persen per akhir Februari 2022. Satria-1 diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2023," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi, Jumat (25/2/2022).
Saat ini, Dedy menyebut tengah dilakukan pembangunan stasiun bumi/gateway Satria-1 di Cikarang. Untuk lokasi ini, masih dilakukan proses atau tahapan konstruksi ruang genset.
Sementara itu untuk 10 titik gateway Satria-1 lainnya, sambung Dedy, juga sudah mulai dibangun dan memasuki tahapan seperti instalasi batu bata, finishing dinding bangunan, sampai dengan pembangunan pondasi antena.
"Untuk gateway di Pontianak, saat ini tengah memasuki tahap pemasangan pagar. Sementara, untuk gateway di Batam, saat ini sedang dalam proses pengadaan lahan," ucapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, kegiatan konstruksi gateway ini sangat bergantung kepada kondisi Covid-19 dan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di setiap daerah.
Namun sampai saat ini, imbuh Dedy, pembangunan terus diupayakan agar berjalan lancar sehingga peluncuran Satria-1 dapat sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Melalui satelit Satria-1, nantinya kualitas penyediaan layanan publik di seluruh wilayah Indonesia akan meningkat, khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar [3T] dan perbatasan," ujarnya.
Dia menambahkan, akan terdapat kurang lebih 150.000 titik layanan publik yang akan terlayani oleh satelit ini. Di antaranya pada sektor Pendidikan, Kesehatan, dan Pemerintahan Daerah.
Dedy memerinci, di sektor pendidikan, akan tersedia layanan internet cepat untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah. Di sektor kesehatan, berbagai puskesmas, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya akan memiliki layanan internet cepat sehingga database kesehatan masyarakat bisa semakin terintegrasi.
"Kemudian, di sektor pemerintahan daerah, layanan dari satelit dapat mendukung kegiatan operasional kantor desa/kelurahan dan kecamatan Indonesia untuk terhubung secara online sehingga terwujud pelayanan pemerintah yang lebih efisien yakni pelayanan berbasis elektronik [e-government]," imbuhnya.