Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai persaingan operator selular secara umum dengan layanan Over-The-Top (OTT) seperti WhatsApp, Telegram, dan lainnya turut mempengaruhi jumlah pelanggan operator seluler.
Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot menilai secara umum, operator seluler menghadapi tantangan dari layanan sejenis yang disediakan oleh OTT.
"Mengingat ini berkaitan langsung dengan bisnis operator seluler, maka yang lebih paham adalah operator seluler atau asosiasi operator. Namun secara umum, memang sepertinya ada tren loyalitas terhadap nomor telepon, sudah mengalami perubahan dibandingkan masa-masa layanan utama yang digunakan adalah telepon dasar dan SMS," ujarnya, Rabu (23/2/2022).
Menurut Sigit, saat ini orang cenderung memilih layanan pesan singkat dari OTT seperti WhatsApp, Telegram dan lainnya dibandingkankan dengan SMS.
Demikian juga dengan telepon dasar. Dia menyebut sekarang OTT sudah menyediakan kualitas suara yang tidak kalah, bahkan kualitas panggilan video juga sudah makin membaik.
"Dalam kondisi demikian, maka identitas yang penting bukan lagi nomor telepon sehingga ini mungkin ada pengaruhnya [terhadap jumlah pelanggan operator]. Jadi meskipun sebab pastinya belum jelas, tapi di sisi lain, sudah sangat jelas bahwa bisnis operator selular secara umum, menghadapi tantangan dari layanan sejenis yang disediakan oleh berbagai OTT," ucapnya.
Sigit menambahkan, kondisi ini juga diperparah dengan kenyataan bahwa persaingan operator seluler terhadap OTT tidak diakukan dengan level of playing field yang sama. Ada perbedaan perlakukan dan kewajiban regulasi yang sangat signifikan.
Sebelumnya, berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (22/2/2022) yang merujuk pada laporan Corporate Presentation 2021, PT XL Axiata (EXCL) mengalami penurunan jumlah pelanggan prabayar sepanjang 2021 dibandingkan dengan 2020 kendati sudah habis-habisan dalam mendorong dan memperkenalkan produk mereka ke pasar.
Jumlah pelanggan prabayar XL Axiata pada 2020 tercatat sebanyak 56.740.000 pelanggan, sementara itu pada 2021 jumlahnya menjadi 56.590.000 pelanggan, atau berkurang 150.000 pelanggan.
Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih menegaskan secara keseluruhan jumlah pelanggannya masih stabil.
Selama lima tahun terakhir, manajemen lebih fokus pada pencapaian peningkatan profitablilitas dengan lebih menyasar pada upaya meningkatkan loyalitas pelanggan dan juga meraih pelanggan yang lebih berkualitas/produktif.
Sementara itu, basis pelanggan PT Indosat Tbk. (ISAT) meningkat sebesar 4,4 persen menjadi 62,9 juta pelanggan pada 2021 dari 60,3 juta pada 2020. Dari jumlah tersebut, pelanggan prabayar tercatat sebanyak 61,3 juta atau meningkat 4,5 persen dari 2020 yang sebanyak 58,7 juta pelanggan.
President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Vikram Sinha mengatakan kinerja yang kuat pada operasional mencerminkan kepercayaan pelanggan yang tumbuh pada perusahaan. Selain itu, peningkatan ini juga didorong oleh fokus manajemen pada pengalaman pelanggan, eksekusi strategi penawaran produk yang sederhana, relevan, dan transparan, serta investasi belanja modal jaringan yang tepat.