Sulit Tambah Pelanggan, Operator Seluler Wajib Tingkatkan Kualitas

Rahmi Yati
Rabu, 23 Februari 2022 | 05:48 WIB
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Teknisi memasang prangkat base transceiver station (BTS) disalah satu tower di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (18/3/2020).
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler dinilai sulit untuk mengejar target pertumbuhan pelanggan, sehingga perlu intensif dalam meningkatkan kualitas layanan.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan saat ini angka pertumbuhan pengguna ponsel sudah jauh di atas populasi atau hampir 350 juta pengguna. Dengan begitu, pertumbuhan jumlah pelanggan operator seluler juga kian berat.

"Nah, sekarang yang dikedepankan adalah kualitas layanan, bukan lagi kuantitas," ujarnya, Selasa (22/2/2022).

Menurutnya, saat ini yang mungkin terjadi adalah orang berpindah operator atau ada generasi baru yang tumbuh dan menggunakan ponsel dengan operator berbeda-beda.

Dia menyarankan bagi penyedia layanan internet atau operator seluler, hal yang harus didorong adalah menawarkan layanan nilai tambah pada pengguna selain hanya mengandalkan akses data agar pendapatan bertambah.

"Sekarang yang utama menopang adalah pelanggan prabayar [90-95 persen]. Dan yang sudah jadi pelanggan dijaga jangan sampai pindah dengan kualitas yang baik," imbuhnya.

Berdasarkan laporan Corporate Presentation 2021, XL Axiata mengalami penurunan jumlah pelanggan prabayar sepanjang 2021 dibandingkan dengan 2020 kendati sudah habis-habisan dalam mendorong dan memperkenalkan produk mereka ke pasar.

Jumlah pelanggan prabayar XL Axiata pada 2020 tercatat sebanyak 56.740.000 pelanggan, sementara itu pada 2021 jumlahnya menjadi 56.590.000 pelanggan, atau berkurang 150.000 pelanggan.

Sementara itu, basis pelanggan PT Indosat Tbk. (ISAT) meningkat sebesar 4,4 persen menjadi 62,9 juta pelanggan pada 2021 dari 60,3 juta pada 2020. Dari jumlah tersebut, pelanggan prabayar tercatat sebanyak 61,3 juta atau meningkat 4,5 persen dari 2020 yang sebanyak 58,7 juta pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper