Bisnis.com, JAKARTA – Pascamerger antara PT Indosat Tbk dengan PT Hutchison 3 Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison, menunjuk Vikram Sinha sebagai President Director & CEO. Vikram bukan orang sembarangan karena berpengalaman lebih dari 15 tahun pada industri telekomunikasi internasional.
Vikram tercatat pernah menjabat posisi pimpinan Ooredoo di kawasan Asia dan Afrika seperti Maldives, Oman, Myanmar dan lainnya. Pengalamannya di negara lain menjadi kekuatan untuk membawa Indosat Ooredoo Hutchison menjadi perusahaan internasional dan berkontribusi pada transformasi digital nasional.
Vikram mengatakan Indosat Ooredoo Hutchison menyatukan dua merek telekomunikasi terkemuka dan terpercaya di Indonesia yang saling melengkapi dalam menciptakan perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia baru untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
Indosat Ooredoo Hutchison memiliki visi menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang paling dipilih di Indonesia untuk menangkap peluang pasar yang dihadirkan oleh pertumbuhan digital dan ekonomi nasional.
.jpg)
"Karena itu, perusahaan akan fokus pada misinya untuk memberikan pengalaman digital kelas dunia sambil menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," katanya kepada Bisnis, Senin (14/2/2022).
Vikram kembali menggarisbawahi alasan aksi merger dua perusahaan telekomunikasi ini. Menurutnya, teknologi digital berkembang sangat pesat dan orang-orang menjadi kian terhubung.
Kehadiran Indosat Ooredoo Hutchison dapat membantu mendorong ekonomi digital nasional yang membutuhkan infrastruktur, teknologi, dan talenta digital.
Dia menjelaskan merger diperlukan guna mencapai skala ekonomis karena industri telekomunikasi telah bergerak sangat cepat. Merger Indosat Ooredoo Hutchison juga sejalan dengan strategi para pemegang saham untuk memperkuat posisi dan mempercepat transformasi digital di sejumlah pasar penting.
Vikram melanjutkan, penggabungan kedua perusahaan akan membuat Indosat Ooredoo Hutchison mampu menawarkan cakupan jaringan yang luas dan andal, kecepatan internet yang cepat dan stabil, sekaligus menciptakan efisiensi biaya.
"Dengan skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien. Indosat Ooredoo Hutchison akan dapat mempercepat investasi jaringan, peningkatan kualitas layanan, dan inovasi produk serta layanan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan sebelumnya," paparnya.
Vikram melanjutkan terdapat sejumlah dampak positif dari merger Indosat Ooredoo Hutchison. Pertama, dukungan finansial yang lebih baik untuk perluasan jaringan di tanah air termasuk untuk jaringan 5G ke depan.
Kedua, lebih kompetitif baik dari sisi keahlian maupun sumber daya untuk menciptakan inovasi, produk dan layanan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Ketiga, penggabungan jaringan dan spektrum frekuensi Indosat Ooredoo dan H3I akan meningkatkan jangkauan dan kapasitas 4G untuk kecepatan internet yang lebih stabil dan andal.
"Bagi karyawan kami, tentu merger akan membuka peluang baru yang lebih baik untuk berkarir di perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia," katanya.
.jpg)
Terkait peluang Indosat Ooredoo Hutchison dalam mengembangkan jaringan 5G, Vikram menegaskan komitmen perusahaan untuk terus menghadirkan 5G setelah merger. Penggabungan Indosat Ooredoo Hutchison membuat perusahaan menjadi lebih kuat secara finansial dan memiliki sumber daya untuk memperluas jaringan 4G dan mempercepat kesiapan ekosistem 5G di tanah air.
Dalam jangka pendek, Vikram menuturkan, pascamerger Indosat Ooredoo Hutchison akan terus melakukan konsolidasi menuju integrasi yang sepenuhnya sambil tetap menjaga kualitas produk dan layanan bagi pelanggan. Saat ini terdapat 3 keunggulan yang bisa ditawarkan Indosat Ooredoo Hutchison kepada masyarakat Indonesia.
Pertama, kepadatan atau densitas BTS yang lebih baik yang akan berguna ketika kebutuhan terhadap layanan 5G semakin tinggi di masa depan. Kedua, adanya penghematan biaya dengan menghilangkan kapasitas yang berlebihan. Ketiga, area cakupan layanan yang bertambah.
"Kami percaya bahwa tidak hanya Indosat Ooredoo Hutchison saja yang mendapatkan keuntungan melalui penggabungan jaringan dan infrastruktur tersebut, tetapi tentunya juga masyarakat Indonesia karena jangkauan dan kualitas layanan yang semakin baik," katanya.
