Begini Cara DANA Raup Cuan di Bisnis Pesan Antar Makanan

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 10 Februari 2022 | 11:42 WIB
Siluet warga melakukan transaksi melalui aplikasi DANA di Jakarta, Jumat (7/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Siluet warga melakukan transaksi melalui aplikasi DANA di Jakarta, Jumat (7/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - DANA, aplikasi dompet digital, ingin meraup cuan di bisnis pesan antar makanan dari besarnya nilai transaksi yang dilakukan.

Chief of Product DANA Indonesia Rangga Wiseno menilai terdapat lonjakan transaksi pada pasar pesan antar makanan. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat makin familiar dengan penggunaan pesan antar makanan berbasis aplikasi.

“Kami berharap keanekaragaman fitur yang ditawarkan dari berbagai industri teknologi ini mampu berdampak positif untuk percepatan adopsi transaksi digital masyarakat,” kata Rangga, Kamis (10/2/2022).

Dia menambahkan DANA mengandalkan fitur yang dimiliki dan berupaya menjangkau mitra-mitra baru dalam ekosistem ekonomi digital agar layanan dompet digital dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, gaya hidup, dan hiburan.

Rangga mengatakan saat ini, mayoritas transaksi makanan dan minum masih terjadi secara offline (di toko) dengan kontribusi transaksi yang relatif kecil dengan estimasi 7 – 10 persen jika dibandingkan dengan kategori lain.

“Partisipasi kami dalam bertumbuhnya pasar pesan antar makanan diwujudkan dengan mendukung digitalisasi pembayaran di dalamnya,” kata Rangga.

DANA sebagai dompet digital dengan konsep platform terbuka (open platform), ujar Rangga, memiliki strategi untuk mengembangkan kerja sama dengan mitra-mitra. Tujuannya agar DANA dapat berfokus pada kompetensi utama mereka yaitu menyediakan pembayaran yang mudah dan aman, baik di aplikasi DANA dan juga di aplikasi mitra.

DANA memiliki platform Mini Program di mana mitra bisa melakukan integrasi dan menjangkau langsung lebih dari 95 juta pengguna DANA.

“Di luar aplikasi, kami juga menyediakan beberapa solusi seperti API, SDK, dan Widget (HTML) agar mitra dapat menerima pembayaran dengan DANA,” kata Rangga.

Sebelumnya, Indonesia menjadi kontributor terbesar terhadap barang dagangan bruto (Gross Merchandise Volume/GMV) layanan pesan antar makanan berbasis aplikasi di Asia Tenggara. Dari total pasar layanan pesan antar makanan yang senilai Rp222,81 triliun (US$15,5 miliar) di Asia Tenggara pada 2021, sebesar Rp66,12 triliun (US$4,6 miliar) atau sekitar 29,67 persen berasal dari pasar Indonesia.

Melalui laporan tahunannya, Momentum Works, perusahaan ventura yang berpusat di Singapura, mengungkapkan GMV pengiriman makanan di Asia Tenggara meningkat 30 persen pada 2021 dibandingkan dengan 2020. Pencapaian ini memecahkan rekor GMV pengiriman makanan pada 2020 yang senilai Rp171,06 triliun (US$11,9 miliar).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper