Strategi 2022, Xiaomi Pilih Perkuat Segmen High End

Leo Dwi Jatmiko
Minggu, 30 Januari 2022 | 16:58 WIB
Tampilan Xioami 12 dan Xiaomi 12 Pro. /Financial Express
Tampilan Xioami 12 dan Xiaomi 12 Pro. /Financial Express
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Xiaomi, produsen ponsel asal China, lebih memilih fokus memperkuat posisi mereka di segmen high end pada tahun ini, dengan mengeluarkan lebih banyak produk. 

Sementara itu untuk segmen entry level dan mid-range Xiaomi akan lebih mendekatkan produk mereka dengan membangun lebih banyak jaringan ritel.  

Country Head Xiaomi Indonesia Alvin Tse mengatakan perseroan akan terus berupaya memenuhi antusiasme masyarakat Indonesia terhadap produk Xiaomi. 

Xiaomi akan memperkuat posisi di segmen high end dan produk flagship, untuk memenuhi permintaan masyarakat sekaligus membuat mereka lebih loyal terhadap produk Xiaomi.  

“Kami akan melakukan penguatan posisi pada segmen high-end dengan kehadiran banyak produk,” kata Alvin kepada Bisnis, Sabtu (29/1/2022). 

Selain itu, kata Alvin, untuk mempertahankan kepemimpinan pasar di segmen lain, Xiaomi melakukan penguatan jaringan ritel hingga dua kali lipat agar lebih dapat dijangkau oleh pengguna. 

Xiaomi akan memperkuat jaringan ritel online dan offline dengan 400+ outlet eksklusif dan 4000+ preferred outlets yang ada saat ini. 

Xiaomi mengklaim pada kuartal II/2021 telah menguasai 28 persen pangsa pasar Indonesia dengan pertumbuhan bisnis mencapai 112 persen secara tahunan. 

Pencapaian tersebut mengantarkan Xiaomi sebagai penguasa pasar Tanah Air saat itu. Alvin ingin kondisi tersebut terulang kembali pada tahun ini. 

Selain memperkuat jaringan ritel, Xiaomi juga akan mendorong layanan purna-jual lewat inovasi dan penambahan mutu layanan. 

Pada 2021 Xiaomi memperkenalkan konsep unit loan yang memungkinkan pengguna Xiaomi untuk mendapatkan pinjaman unit pengganti saat ponselnya sedang diperbaiki di Exclusive Service Center.

Adapun mengenai tantangan industri ponsel pintar pada tahun ini, kata Alvin, adalah mengenai kelangkaan cip secara global yang masih menghantui para produsen ponsel. Kondisi ini yang mendorong para produsen ponsel untuk lebih berfokus untuk mencari pelanggan yang royal.  

“Xiaomi harus berhadapan dengan situasi kelangkaan suplai chipset global yang sedang terjadi hingga hari ini,” kata Alvin. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper