Bisnis.com, JAKARTA – Upaya operator seluler untuk memodernisasi jaringan dari 3G ke 4G diperkirakan dapat direalisasikan dalam waktu 1 tahun.
Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan modernisasi jaringan 3G ke 4G dapat dilakukan dengan cepat. Menurutnya, satu tahun adalah waktu yang cukup untuk melakukan itu selama sudah tersedia jaringan 4G.
“Waktu satu tahun lebih dari cukup, jika cakupan 4G nya sudah merata, sehingga tidak ada layanan yang akan terganggu,” kata Sigit, Kamis (27/1/2022).
Dia mengatakan untuk area yang sudah terdapat jangkauan 3G dan 4G, banyak keuntungan yang bisa diharapkan dengan mematikan 3G. Secara layanan, penyelenggara telekomunikasi bisa memberikan jaringan 4G yang lebih berkualitas.
Jika ini dilakukan, maka beban jaringan makin kecil dan dapat dilakukan penghematan secara bersamaan. Adapun untuk pemain menara, menurutnya, tidak akan banyak terdampak.
“Yang perlu mendapat perhatian mungkin pengguna akhir. Sebanyak apa pengguna akhir yang perangkatnya maksimal 3G, dan belum bisa 4G. Karena berarti jika 3G dimatikan, pilihan jaringannya jadi 2G yang tentu tidak memadai untuk komunikasi data, broadband dan internet,” kata Sigit.
Sebelumnya, President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan layanan 4G memberikan kecepatan internet yang lebih baik. Hanya saja, tidak semua pelanggan telah memiliki ponsel yang mendukung jaringan 4G.
Dari total 57,98 juta pelanggan XL Axiata pada kuartal III/2021, sebanyak 2,9 juta atau sekitar 5% dari total tersebut masih menggunakan ponsel dengan jaringan 2G/3G. XL Axiata terus mendorong para pelanggan untuk bermigrasi ke 4G. Di sisi lain perseroan juga terus memacu pembangunan jaringan 4G yang lebih merata.
“Jadi kira-kira proses itu [migrasi 3G ke 4G] bisa berlangsung selama 1 tahun ini,” kata Dian.
Sementara itu, Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan perseroan akan memadamkan seluruh jaringan 3G pada tahun ini.
Selama proses pemadaman jaringan 3G, Telkomsel memastikan pelanggan tetap dapat berkomunikasi dengan jaringan 2G atau jaringan 4G.
“Alternatif pelanggan ada dua. Apakah dia menggunakan handset non-4G sehingga mereka bisa dilayani oleh 2G, jika 2G belum cukup akan kami tambah cakupannya. Tentu yang ingin beralih ke 4G akan mendapat pengalaman yang lebih baik,” kata Nugroho.
Nugroho menjelaskan sebelum jaringan 3G dimatikan, Telkomsel memastikan wilayah yang dipadamkan sudah terlayani oleh jaringan 2G atau 4G.