Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com, Tbk. (BUKA) dinilai membutuhkan sosok yang dapat membangkitkan semangat internal perusahaan. Hal itu menjadi tantangan bagi Willix Halim.
Memiliki pengalaman menjabat sebagai Chief Operating Officer di Bukalapak, hal itu tidak menjadi jaminan Willix bisa membangkitkan semangat tim internal Bukalapak seperti saat dipegang oleh para founder.
Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai Bukalapak sudah kehilangan ruh sejak Achmad Zaky dan Muhammad Fajrin Rasyid keluar dari Bukalapak.
Jika Willix ingin memajukan Bukalapak, menurut Tesar, harus dapat membangkitkan semangat tim internal Bukalapak.
“Bukalapak butuh tokoh setelah ditinggal founder-foundernya. Ini pekerjaan rumah terbesar,” kata Tesar, Rabu (5/1/2022).
Tesar mengatakan saat ini Zaky dan Fajrin masih berada di Bukalapak, pendekatan yang dilakukan untuk membangun Bukalapak adalah pendekatan saling menguntungkan. Mitra sejahtera, begitu pun perusahaan dalam hal ini Bukalapak.
Bukalapak terus membesar. Pendekatan yang dilakukannya pun, menurut Tesar, berubah. Bukalapak mulai berorientasi pada penghasilan yang lebih tinggi. Tuntutan dari para pemegang saham juga memaksa Bukalapak untuk terus tumbuh. Kondisi ini dinilai berdampak pada internal Bukalapak dan para mitra.
Dia menduga di tangan Willix, Bukalapak akan lebih fokus mencari pertumbuhan yang lebih tinggi, sesuai dengan harapan para pemegang saham.
“Willix harus dapat membalikkan semangat Bukalapak yang dahulu ada,” kata Tesar.