Indosat Ooredoo Hutchison Kembalikan 2x5 MHz, Bagaimana Nasib 5G?

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 4 Januari 2022 | 09:51 WIB
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison resmi beroperasi. Perusahaan gabungan antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchison 3 Indonesia tersebut sejak awal berkomitmen untuk mengembangkan 5G di Tanah Air. 

Dalam sebuah wawancara setelah kedua pemegang saham Indosat dan Tri merestui penggabungan perusahaan mereka di Indonesia, Vikram Sinha yang saat itu menjabat sebagai Chief Operating Officer Indosat Ooredoo mengatakan perusahaan gabungan akan mendukung agenda pemerintah. 

Dengan bergabung, kedua perusahaan memiliki kekuatan yang lebih baik untuk mendukung rencana pemerintah dalam digitalisasi, khususnya untuk 5G.

Indosat Ooredoo Hutchison didukung oleh dua perusahaan besar yang berpengalaman dalam hal 5G di global sehingga pengembangan teknologi kelima dapat dikembangkan dengan sangat baik. 

“Kami siap untuk mendukung rencana dan agenda digital pemerintah,” kata Vikram saat itu. 

Vikram yang akan menjabat sebagai Direktur Utama Indosat Ooredoo Hutchison mengatakan Indosat telah meluncurkan 5G di  beberapa kota antara lain Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan. Hal itu dilakukan sebagai  salah satu upaya memajukan digitalisasi di Indonesia. 

Sementara itu, Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena mengatakan Indosat akan fokus dalam menghadirkan solusi 5G untuk segmen korporasi.

Indosat juga akan mengembangkan talenta digital untuk mempercepat ekosistem 5G di Tanah Air. Pengembangan ekosistem berkaitan dengan kolaborasi dan kematangan infrastruktur 5G. 

“Kalau infrastrukturnya berkembang maka investasi akan masuk. Infrastruktur akan menarik investasi secara otomatis, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Bayu. 

Indosat sebenarnya memiliki banyak dukungan dalam menggelar 5G. Hanya saja pengembangan tersebut menghadapi sedikit tantangan, terlebih setelah pemerintah meminta Indosat Ooredoo Hutchison mengembalikan 2x5 MHz sebagai salah satu syarat merger. 

“Ini adalah hasil dari evaluasi tim yang menilai proposal bisnis yang disampaikan oleh kedua perusahaan tersebut dan untuk mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi untuk kebutuhan lainnya,” kata Direktur SDPPI Kemenkominfo Ismail. 

Frekuensi merupakan sumber daya terpenting dalam pengembangan 5G. Indosat Ooredoo Hutchison awalnya diproyeksikan memiliki spektrum frekuensi sebesar 2x72,5MHz. Akibat diambil 2x5 MHz oleh pemerintah, maka jumlah frekuensi yang mereka miliki menjadi 2x67,5MHz. 

Dengan spektrum frekuensi sebesar 2x67,5MHz Indosat Ooredoo Hutchison diprediksi akan melayani 104 juta pelanggan. 

Merujuk laporan Speedtest, skor kecepatan internet Indosat pada kuartal III/2021 mencapai  25.68. Sementara Tri Indonesia memiliki skor kecepatan internet 15.52. 

Pengurangan frekuensi menjadi salah satu tantangan bagi Indosat Ooredoo dalam mengembangkan 5G. Meski demikian, Indosat Ooredoo tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper