Bisnis.com, JAKARTA - Startup kuliner, khususnya minuman dinilai makin menarik perhatian investor pada tahun depan.
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menuturkan keberadaan startup kuliner mengubah tren bisnis makanan. Sebelumnya, bisnis food and beverage (F&B) banyak mengejar keuntungan di awal, tetapi para perusahaan rintisan lebih fokus pada target pendanaan.
"Pada tahun-tahun ke depan makin banyak investor yang menggelontorkan dana untuk startup kuliner lokal, terutama di bisnis minuman," kata Huda, Rabu (29/12/2021).
Dia menuturkan para pemodal ventura tertarik untuk investasi di startup makanan karena pasar luas dan layanan pesan-antar daring yang sudah sangat berkembang.
Huda menilai bisnis minuman, khususnya kopi kekinian akan mampu bertahan dan tumbuh hingga beberapa tahun ke depan. Namun, belum dikatakan siap untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).
Sementara, Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang menyebut bisnis Kopi Kenangan banyak diminati investor karena fokus pada penambahan kedai atau outlet yang dikelola langsung, bukan melalui franchise.
Untuk itu, menurut Dianta, kualitas produk yang dihasilkan relatif lebih mudah untuk dijaga. Selain itu, bisnis minuman kopi di Indonesia memang menjanjikan, karena ketersediaan bahan baku dan konsumen yang melimpah.