Pengalihan 3G ke 4G, Ini yang Harus Disiapkan

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 29 Desember 2021 | 20:10 WIB
Petugas teknisi XL memeriksa perangkat jaringan BTS 4G di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/6)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Petugas teknisi XL memeriksa perangkat jaringan BTS 4G di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/6)./Antara-Yulius Satria Wijaya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kesiapan masyarakat untuk beralih dari 3G ke 4G perlu menjadi perhatian pemangku kepentingan untuk mematikan jaringan generasi ketiga tersebut. 

Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Mastel Sigit Puspito Wigati Jarot mengatakan untuk memadamkan jaringan 3G, operator seluler dan pemerintah harus memperhatikan kesiapan pelanggan. 

Kesiapan tersebut misalnya seperti kesiapan perangkat. Perlu dipastikan bahwa para pelanggan telah siap untuk bermigrasi ke 4G. Selain itu, cakupan jaringan 4G juga perlu menjadi perhatian, agar ketika 3G dipadamkan, layanan 4G sudah siap. 

“Hal ini bisa dengan melihat beberapa parameter teknis seperti jenis perangkat yang digunakan pelanggan, sebaran geografis jaringan, pola trafik, dan lain sebagainya,” kata Sigit, Rabu (29/12/2021). 

Adapun secara regulasi, menurut Sigit, sejak era 3G pendekatan teknologi netral sudah cukup banyak digunakan. Artinya, perizinan yang diterapkan sudah memberikan fleksibilitas pada operator yang  memilih versi teknologi yang sesuai kebutuhan.

Senada, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai dibalik evolusi teknologi jaringan, kesiapan jaringan cadangan harus disiapkan. 

Pemangku kepentingan harus bergerak cepat untuk menyambut era 4G seutuhnya. Dia memperkirakan pada 2023, jaringan 3G sudah tidak ada lagi. 

“Maksimal 2023 akhir sudah tidak ada BTS 3G di Indonesia. Dan diharapkan juga 2G dipadamkan maksimal 2024,” kata Heru. 

Heru mengatakan untuk mendorong percepatan peralihan jaringan 3G ke 4G, pemerintah dapat mengeluarkan regulasi atau menunggu kesadaran dari operator. 

“Bisa dengan pemaksaan dimatikan [melalui regulasi] atau keinginan operator mematikan,” kata Heru. 

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (Idiec) M. Tesar Sandikapura menilai keberhasilan transisi dari 3G ke 4G tidak hanya dipengaruhi oleh kesiapan masyarakat, tetapi juga kemauan operator. 

Untuk mengalihkan teknologi dari 3G ke 4G, dibutuhka investasi baru di sisi perangkat. Sebelum BTS 3G dipadamkan, operator seluler harus berinvestasi perangkat 4G terlebih dahulu di titik yang akan dipadamkan jaringan 3G-nya. 

Tesar berpendapat peralihan 3G ke 4G cukup dengan imbauan. Pemaksaan lewat regulasi akan membebani operator seluler.

“Jangan sampai karena dipaksa 4G semua, operator malah bangkrut. Kecuali Kemenkominfo mau subsidi pengalihan teknologi,” kata Tesar. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper