Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus berupaya meningkatkan kapasitas pelaku industri gim lokal.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan program Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) Academy.
Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi menjelaskan di dalam program IGDX Academy, para publisher gim lokal akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari publisher asing, sehingga harapannya kapasitas dari pengembang gim lokal meningkat dan dapat menghadirkan gim yang lebih menarik.
“Program untuk alih pengetahuan dari para publisher asing kepada para game developer di Indonesia,” kata Dedy, Kamis (23/12/2021).
IGDX Academy 2021 dihadiri oleh 79 perusahaan industri game dari luar negeri, dan 33 perusahaan industri game asal Indonesia.
Dedy memperkirakan pelaksanaan IGDX Academy menghasilkan kesepakatan kerja sama antar partisipan baik mentor maupun peserta senilai US$3,3juta.
Selain melalui IGDX Academy, kata Dedy, secara paralel Kemenkominfo juga terus menyiapkan program business matchmaking antara pengembang gim lokal dengan publisher asing.
“Tujuannya mendorong para publisher untuk mewujudkan business process outsourcing yang sekaligus dapat menjadi showcase kualitas pengembang gim lokal di tingkat global,” kata Dedy.
Sebelumnya, AppsFlyer, perusahaan atribusi dan analitik global, melaporkan total belanja dari pengguna gim di Tanah Air tercatat lebih dari Rp2.000 Triliun (setara US$140,9 miliar) pada semester I/2021. Dana tersebut digunakan untuk membeli item, avatar, diamond, coin dan lainnya di dalam gim.
Pembelian tidak terbatas menggunakan voucer, juga dengan menggunakan kartu kredit, dompet digital, dan lain sebagainya.
Pembelanjaan in-app purchases (IAP) pada gim kategori mid-core seperti Roblox, eFootball PES, Coin Master, Genshin Impact dan Clash of Clans menjadi yang paling tinggi, bahkan tercatat hingga 95 persen dari total spending untuk gim di seluruh Tanah Air.