Induk Luno Kripto Jaring Pendanaan Rp9,9 T

MG Noviarizal Fernandez
Senin, 15 November 2021 | 12:20 WIB
Luno/Istimewa
Luno/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Digital Currency Group (DCG)- perusahaan yang menaungi platform perdagangan kripto Luno yang beroperasi di Indonesia, baru saja mengumumkan putaran pendanaan kedua dengan nilai lebih dari Rp9,9 triliun (sekitar US$700 juta).

Investasi terbaru ini didukung oleh sindikasi investor ekuitas seperti SoftBank, Capital G milik Google, serta GIC, dan sekaligus menempatkan valuasi perusahaan ke angka Rp142,4 triliun (sekitar US$10 miliar).

Digital Currency Group saat ini telah menaungi lebih dari 200 perusahaan blockchain yang tersebar di 30 kota di dunia, termasuk Luno. Luno adalah platform jual-beli aset digital yang berfokus melayani pengguna di negara-negara berkembang, terutama di Afrika, Asia, dan Eropa.

“Pengumuman ini merupakan kabar baik bagi Luno dan akan berperan penting untuk mendukung rencana ambisius kami untuk berekspansi lebih luas. Sejak diakuisisi oleh DCG pada bulan September 2020, pertumbuhan Luno mencatatkan peningkatan pesat, dan kami melihat bahwa pendanaan terbaru ini akan membawa kami lebih dekat ke target menjangkau 1 miliar pengguna pada tahun 2030,” kata Marcus Swanepoel, Co-founder dan CEO Luno dalam keterangan resmi, Senin (15/11/2021).

Luno dan TradeBlock bergabung dengan CoinDesk sebagai anak perusahaan DCG, dimana DCG berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal dari ketiga perusahaan ini, sebelum akhirnya melakukan akuisisi penuh. Langkah ini menjadi bukti dari kekuatan dan kesuksesan portofolio ventura dari DCG. Pada tahun 2021, diperkirakan bahwa pendapatan perusahaan akan melebihi Rp14,2 triliun (sekitar US$1 miliar). 

Di Indonesia sendiri, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasi. Hal ini sejalan dengan tingkat familiaritas orang Indonesia terhadap kripto (30%) yang sudah melebihi aset investasi yang lain, seperti obligasi negara (20%) dan pinjaman peer-to-peer (18%), berdasarkan survei Luno dan YouGov pada Agustus lalu.

“Kini Luno memiliki akses yang jauh lebih besar, tidak hanya dalam hal permodalan, namun juga pengalaman dari para investor yang sudah bergabung. Keahlian dan mentorship di area-area fungsional - mulai dari pengembangan aplikasi sampai pemasaran - akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kesiapan operasional bisnis ke tahap yang lebih tinggi,” tambah Marcus.

Memasuki semester kedua 2021, volume transaksi kripto di Luno Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 22 kali sepanjang setahun terakhir. Secara global, Luno juga telah memiliki lebih dari 9 juta pelanggan, dan menjadi Top 6 platform perdagangan kripto terbaik di dunia versi CryptoCompare. Luno menjadi satu-satunya platform perdagangan kripto di Indonesia yang berhasil masuk ke ranking Top 50 dan mendapatkan skor Grade AA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper