Bisnis.com, JAKARTA – Penonton setia RCTI bakal tidak bisa menonton sejumlah program kesayangannya melalui layanan streaming atau platform Over The Top (OTT) pihak ketiga mulai 7 November 2021.
Berdasarkan siaran pers yang dikutip, Jumat (5/11/2021), PT Media Nusantara Citra Tbk. telah menutup hak siar linier RCTI kepada pihak ketiga sebagai langkah strategis untuk mengembangkan platform digital milik Grup MNC.
Emiten berkode MNCN tersebut akan memastikan saluran free to air (FTA) RCTI, sebagai saluran yang paling banyak ditonton di Indonesia, agar disiarkan dengan kualitas, ketepatan waktu, dan jangkauan terluas, eksklusif hanya untuk super app dan platform OTT milik Grup, yaitu RCTI+ dan Vision+.
“Upaya tersebut akan membantu kami dalam menyelaraskan konten dan memberdayakan aset digital kami secara lebih efektif demi kepentingan bisnis Perseroan,” tulis manajemen.
Selain itu, ketiga saluran linier MNCN lainnya yaitu MNCTV, GTV, dan iNews, akan tetap berjalan di platform OTT dan layanan streaming pihak ketiga lainnya.
Berdasarkan data Nielsen, RCTI telah berhasil memecahkan rekor sepanjang tahun dengan tayangan TV dan kontennya secara konsisten menempati posisi tertinggi sejak awal 2021.
Sampai dengan Oktober, RCTI memperoleh rata-rata pangsa pemirsa sebesar 37,5 persen di slot prime-time dan 25,8 persen di slot all time, dengan raihan pangsa pemirsa tertinggi tahun ini yaitu sebesar 41,6 persen dan 28 persen.
Lokal konten selalu menjadi pilihan utama pemirsa Indonesia dalam konsumsi video entertainment, yang juga terjadi pada jaringan distribusi lainnya, seperti TV berlangganan, IPTV, dan platform OTT.
Sementara, Executive Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan setelah melihat kesuksesan luar biasa dari beragam konten produksi internal perseroan di sepanjang 2021, seperti sinetron Ikatan Cinta MNCN akan memfokuskan strategi untuk mendorong lebih banyak pemirsa ke platform super app berbasis periklanan unggulan, RCTI+ dan aplikasi digital berbasis langganan, Vision+.
“Kami sangat percaya bahwa dengan memperdalam pemahaman kami tentang pola konsumsi konsumen, yang tersedia dan dapat diukur melalui data yang mendalam dan analitik melalui platform digital kami sendiri, memungkinkan kami untuk membangun ekosistem konten yang lebih baik untuk pemirsa kami di masa depan, suatu pemahaman yang belum tersedia di platform OTT dan layanan streaming pihak ketiga manapun,” kata Hary.