Startup Dinilai Bisa Tekan Risiko Bisnis Akuakultur

Ahmad Thovan Sugandi
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 20:58 WIB
Ilustrasi startup./Istimiewa
Ilustrasi startup./Istimiewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya risiko kegagalan di akuakultur dapat ditekan dengan keberadaan startup berbasis teknologi di bisnis tersebut.

CEO Jala Tech Liris Maduningtyas mengatakan bahwa strategi startup akuakultur akan selalu berkembang dan mengalami perubahan ke depannya. Baginya, meningkatkan performa dan capaian target menjadi jurus utama untuk menggaet investor.

“Karena akuakultur memang memiliki market yang sempit. Selama targetnya sejalan dengan visi misi startup itu, ya nothing is wrong with that. Sasaran pasar itu juga sebuah preferensi, cuma saya memang menganut sistem fokus,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (29/10/2021).

Menurutnya, peningkatan performa perusahaan akan bergantung kepada fokus dan capaian yang ditargetkan. Jika ingin meningkatkan marketplace, maka yang harus memperbanyak pengguna dan transaksi, termasuk mitra.

Dia juga menjelaskan bahwa salah satu kendala dalam mencari investor adalah pemahaman orang terhadap sektor akuakultur yang masih rendah.

Dengan begitu, perlu cara khusus untuk menyampaikan gagasan dan meyakinkan investor agar bersedia mengucurkan dananya. Selain itu, sektor akuakultur juga memiliki risiko yang tinggi, karena efektivitas produksi tambak sangat bergantung kepada petambaknya.

“Teknologi perannya membantu, mendampingi, menguatkan amunisi, tapi peningkatan produksi juga masih tergantung petambaknya sendiri,” jelasnya

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Lili Sunardi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper